Sahabatku……
Menjadi perempuan, barangkali kalau aku diberi pilihan dan aku boleh meminta padaNya saat aku akan dilahirkan, aku pasti akan menolaknya. Sangat berat, dan begitu banyak ketidak adilan kulihat menimpa perempuan- perempuan di dunia ini. Dan jikalau aku bisa aku memilih aku sangat ingin menjadi LELAKI. Dia adalah mahluk yang maha berkuasa, dan tak bisa dikalahkan. Ah…menyesali yang sudah terjadi sepertinya hal yang sia- sia. Apapun dan bagaimanapun, aku menangis, teriak, meronta, merintih,terseok- seok tetap saja aku terlahir sebagai perempuan.
Sahabatku,
Yang lebih bijaksana adalah bersyukurlah walaupun kita terlahir sebagai perempuan, karena rahim kita dibutuhkan. Bayangkan dunia pasti akan gersang ketika tak ada tangis bayi- bayi yang terlahir. Sosok ajaib yang memberi keajaiban bagiku, sebagai perempuan. Yah..ketika denyut kehidupan menyatu dalam tubuhku, gerakan- gerakan lembut membelai perutku, walaupun sekujur tubuh penat dan lelah, tapi aku begitu rela menanggungnya. Menunggu selama sembilan bulan lamanya, sampai akhirnya sosok itu terlahir.
Tangis keras menghiasi kelahirannya, dan aku tersenyum lega…bersyukur, bersujud padaNya.Yah..sempurna sudah predikatku sebagai perempuan.
Sahabatku…
Tak mudah menjadi perempuan, semuanya serba salah, dan tak mengenakkan, jika dibandingkan menjadi laki- laki. Aku tak mendeskriditkan laki- laki, tapi secara umum demikian yang kulihat, bahkan aku sendiri merasakannya. Ah….perempuan, kita dihargai karena oleh para laki- laki itu dari fisik yang kita miliki. Bullshit…jika laki- laki bilang fisik nomor sekian, kenyataannya..lihatlah setelah kita tua, gendut, tak lagi kencang dan menggairahkan, tak sedap dipandang…kita bagai seonggok daging yang tak bermakna. Hanya segelintir pria berhati malaikat yang dengan setia mendampingi hidup kita sampai kita mati. Bersyukurlah jika memang ada diantara sahabat- sahabatku yang memiliki pria itu.
Aku selalu miris, kadang menangis ketika kulihat begitu banyak sahabat- sahabatku, perempuan- perempuan itu mereka bagai sampah yang tak berarti, dicampakkan, ditinggalkan,ditepikan, dinomor sekiankan, hanya karena mereka tak seindah ketika usia masih belasan.Hah......akupun tak habis pikir, laki- laki mahluk terbuat dari apa..padahal merekapun terlahir dari rahim seorang wanita, ibu- ibu mereka. Perempuan seperti sampah...dibuang setelah tak berguna.
Sahabatku...
Aku mohon maaf, bukan berarti aku membenci semua laki-laki..percayalah masih ada juga pria- pria yang seperti malaikat, walaupun jumlahnya tak seberapa dibandingkan kita, perempuan.Bersyukurlah jika diantara kamu berhasil menaklukannya. Sebab itulah begitu banyak perempuan menyerah, kalah sebelum menjadi bertanding. Keperawanan, barangkali benda itu dulu seperti berlian mahal. Dan kita perempuan, hanya berhak miliki itu sekali seumur hidup. Terkadang justru kita merendahkan diri kita sendiri, menyerahkannya pada laki- laki yang salah. Hei.lihatlah betapa enaknya jadi laki- laki, mereka bebas melakukan hal itu dengan siapa saja, kapan saja mereka mau, dengan atau tanpa imbalan, dengan atau tanpa cinta, dan bekasnyapun tak tampak.
Coba bayangkan jika kita yang perempuan melakukan hal sama, apa sebutan bagi kita. Pelacur, Lonthe, Perek, Sundel, Pecun...bla- bla..bala....Alangkah tak adilnya. Jika kita salah, kita seperti mahluk yang tak punya akal sehat, gelap, panik, beruntung jika kita akhirnya justru terperosok ke dalam prostitusi, jadi pelacur sesungguhnya, misalnya. Ada materi, ada orgasme, fisik kita juga selalu terawat, pujian dari laki- laki hidung belang itu.lumayanlah.Coba bila kita terlanjur bunting padahal kita belum nikah.
Sahabatku..
Kuteruskan ceritaku......yah bunting, seharusnya kita bangga. Tapi jika tak ada laki- laki yang jadi suami kita??? Semua mata sinis menatap, mulut- mulut tajam bagai pedang tak hentinya menggunjingkan kita, olokan dan hinaan...semuanya harus kita terima. Padahal kita yang telanjur mencintai dengan sepenuh hati, tak ragu menyerahkan keperawanan pada laki- laki itu sebagai jawaban atas tuntutan mereka
” Buktikan kalau kau mencintaiku..”
Tuhan..mengapa ini terjadi pada kami. Dan dosa itupun tertutup kepuasan dalam tangis dan penyesalan yang terlambat..kita memberikannya tanpa syarat dan perjanjian...Hilang- hilang sudah dalam hitungan menit, atau bahkan detik..tapi seumur hidup kita tak akan pernah mendapatkannya lagi.
Jika tak ada tanggung jawab, kita bunting....hanya kita yang menanggung malu. Laki- laki itu tidak....mereka punya kuasa, ada yang berkilah, berlalu begitu saja tanpa kita bisa temukan jejaknya, menuduh kita yang binal, atau jika mereka punya materi..
”.Gugurkan saja kandungannmu”, demikianlah ucap mereka.
Sahabatku..
Mereka tak merasakan apa yang kita rasakan, mereka tak pernah menanggung status sebagai ”PEMBUNUH”. Tapi kita....
Maaf air mataku mengalir ketika kutulis bagian ini. Tak terbayang betapa menderitanya kita....kita menahan sakit, pedih dan perih, ketika bagian dari jiwa dan tubuh kita dihancurkan begitu saja tanpa belas kasih...ada darah dimana- mana, tak hanya mengalir dari vagina kita, tapi juga hati kita.
Tuhan.... dan mahluk tak berdosa itu dilempar begitu saja, dibuang begitu saja, tanpa ada penghormtan untuknya...tak sebanding dengan sebutannya
”Mahluk tanpa dosa ”.
Ah..aku membayangkan bayi- bayi itu seperti Kristus...yang dikorbankan untuk menebus dosa manusia. Kita tak bisa apa- apa..lebih larut dalam ketakutan ditinggalkan laki- laki biadab itu, atau lebih ngeri jika digunjingkan. Kita jadi gila, karena menjadi pembunuh yang paling sadis, tapi kita tak menyadarinya. Dan pria- pria itu, mereka tersenyum..tertawa lega, pura- pura menenangkan kita dengan pelukan, belaian,dan janji- janji tak akan hal itu terulang lagi.
Sahabatku...
Maukah sejanak kita merenunginya??? Siapa yang bodoh dalam hal ini?? Jawabnya kita sendiri, yah selalu kita yang harus menanggung bagian hidup yang serba tak enak. Tapi mengapa masih saja kita tak menyadarinya. Aku justru tak habis pikir, bagian tubuh kita yang indah, kadang sengaja kita obral kemana- mana, menarik perhatian laki- laki itu. Apakah jika mereka sudah mengalami hal meyedihkan itu, tubuh akan ada harganya. Aku hanya ingatkan, sahabatku yang masih sanggup menahan perawanmu, jagalah sampai ada pria berhati malaikat yang tepat dan bertanggung jawab. Jangan sampai predikat PEMBUNUH melekat di dalam diri sebagai perempauan, hanya karena kita terbuai.
Sahabatku...
Jadi perempuan memang selalu tidak mengenakkan. Laki- laki itu mereguk nikmat kita Cuma beberapa detik, tapi sembilan bulan kita menanggungnya, dan lebih banyak yang menanggung sendiri, dibanding dibagi berdua. Aku bahkan pernah melihat, setelah perempuan jadi gendut tak menarik saat bunting, laki- laki itu justru mulai hunting barang baru yang seperti Mie instan murahan. Ada uang, peluang,ruang, pakai langsung buang.Mereka tak ingat lagi penderitaan kita sebagai istri,baik yang sah, simpanan atau pacar gelap...berjalan dengan tertatih, tiap pagi muntah- muntah, bengkak di wajah dan kaki, selalu ingin diperhatikan sehingga kita jadi menyebalkan dimata pria- pria itu, lalu kita ditinggalkan atau dilupakan sejenak, cari variasi.
Sahabatku,
Hem...susah memang menjadi perempuan, bahkan ketika memutuskan menikah, kita baru saja ikutan Gambling. Begitu banyak kekerasan yang kulihat menimpa kaum perempuan. Mungkin yang paling banyak tersorot adalah kekerasan fisik, walaupun sesungguhnya banyak sekali kekerasan lain yang menimpa kaum perempuan.
Lihat contoh Maia Ratu Ahmad Dhani, cantik, pinter, mulus, populer, tapi kalau aku amati sesungguhnya kekerasan psikologis dan ekonomi telah menimpanya. Hem....bagaimana tidak, hanya kepergok sekali dugem di ulthanya Aming saja, ultimatumnya begitu dahsyat, gimana yah perasaan Maia, sesungguhnya Maia punya hak yang sama dengan suaminya ( yang arogan itu) untuk berinteraksi, berekreasi( dengan acara dugemnya), ( dalam koridor tau batasannya, gak melanggar komitmen pernikahan and statusnya sebagai istri dan seorang ibu ), punya hak show of her achievmentnya.
Apalagi banyak sekali, suami- suami egois yang melakukan kekerasan ekonomi, melarang pasangannya bekerja, hah..alasannya agar bisa ngurus rumah tangga. Aku kadang mikir dan tersenyum sendiri, mengapa tidak dipopulerkan budaya laki- laki menjadi perempuan. Artinya, jangan menuntut perempuan bisa kerja sekaligus ngurus rumahtangga, sekali waktu perlulah para laki- laki belajar jadi ibu.
Aku berani jamin banyak laki- laki yang gak kuat. Artinya, kekerasan ekonomi pada perempuan terjadi ketika larangan tidak boleh kerja di sektor publik diperlakukan para laki- laki kepada pasangannnya, atau justru sebaliknya para perempuan yang dijadikan sapi perahan.sementara para laki- laki masih main dengan perempuan lainnya.
Para pacar/ suami yang menuntut pasangannya masih perawan, sementara mereka sendiri tak bisa menjaga keperjakaannya, aku pikir egois. Kekerasan psikologispun menimpa kaum kita, dibilang murahan, pelacur, perempuan gatel, haus sex bla..bla..bla...kejam banget dech. Atau lebih parah lagi yang ngalamin kekerasan all variant, maksudnya fisik dapet, ekonomi dapet, psikologis dapet, sexualpun dapet pula. Aku Cuma bisa ikut prihatin aja, masalahnya banyak banget kasus begitu kujumpai di sekitarku.
Pernah dengar wanita disiksa suami gara- gara menolak dijadikan lonte oleh suaminya sendiri ?? Apa itu gak kekerasan all variant, menu komplet yang bikin perempuan- perempuan jadi seperti barang tak berharga, gak matching dengan PeremPuan ( maknanya dalam loh Empu yang dituankan....) status mulia yang disandangnya karena Tuhan menganugerahkan kelamin itu pada kita.
Sahabatku,
Sejujurnya kita di posisi yang sulit banget. Namun tak bisa kupungkiri, kesalahan gak mutlak pada pria- pria itu. Mungkin saatnya kita instropeksi diri. Jadi perempuan gak melulu harus cantik, kita sampai rela keluarin jutaan rupiah karena kita gak ingin terlihat jelek dan gak menarik. Kadang dari sinilah potensi kita dilecehkan dan mendapatperlakuan tak adil dari para laki- laki muncul, dibilang matre misalnya. Agak susah memang menyeimbangkan antara apa yang terlihat dan yang terpancar ( maksudnya inner beauty ). Tak dipungkiri laki- laki lebih memuja yang kelihatan ( hehe...coba check file milik pacar atau suami pasti punya koleksi foto syur...).
Ehm...sekedar support, paling tidak ketika kita juga membangun kepribadian, cara berpikir, cara bersikap dan bertindak, kita punya point plus. Namanya jadi perempuan cobaannya banyak, kalau tidak punya pribadi yang kuat salah- salah kita maunya bunuh diri, rugi donk. Ehm...pernah berpikir bagaimana jika kita ditinggalkan pacar, ditinggalkan suami misalnya. Apa yang harus kita lakukan?? Itu tadi yang aku bilang kita harus kuat jadi perempuan, mesti wish menyikapi setiap masalah yang muncul.
Sahabatku,
Coba renungkan bagian ini. Bagian yang paling sering kujumpai, dan inilah sumber malapetaka, yang jika tak punya Manajemen qalbu AA Gym mungkin rasanya kepengen mati saja.Kasus yang paling sering menjadi perhatianku sebagai perempuan. Ada ketertekanan jiwa dan juga tubuh menyesak dalam diri kaum kita. Hah....nanar barangkali itu yang kusimpulkan saat aku menatap Teh Ninih begitu ikhlas merelakan suaminya kawin lagi.
In the name of Love..dan sang suami bahagia banget dapat ijin nikah lagi bukan dengan janda miskin, budak, atau kaum papa tapi dengan janda cantik mirip seleb, putih mulus, enak dilihat juga buat nemenin bobok. Sekali lagi, jawabann Teh Ninih begitu indah dan bijak,
”Kecintaan pada Tuhan sedang diuji, bahwa tak boleh mencintai pasangan melebihi cinta kita pada Tuhan.”
Aku tergelitik mengoreksi, tapi maaf ini hanya subjektif. Bagaimanapun aku kadang bertanya, bagaimana jika posisinya dibalik, kita boleh poliandri, asalkan adil, tidak menyakiti pasangan,menghindarkan zina, meluaskan dakwah bla..bla...bla...hah..barangkali aku akan dikatai GILA oleh para laki- laki...kaum ulama atau bahkan seluruh umat.
Sahabatku,
Ini sekedar pembandingan, alasan ekonomi merupakan syarat wajib laki- laki berpoligami, gak boleh miskin intinya, biar para istrinya tak terlantar. Dan jika poliandri legal... kita tak butuh syarat itu khan??? Andai saja para perempuan punya dasar, boleh punya suami lebih dari satu koq...karena kita bisa adil, bisa menyayangi dan melayani kebutuhan syahwat para pasangan dengan adil, barangkali jika mungkin bisa menjadi ibu yang istimewa buat anak- anaknya, bisa masak, jahit, bersih- berih rumah bla...bla,,,bla,,,
But anyway, apapun alasannya, kalau para perempuan mengamini ini kita akan dikatai gila tak bermoral, pelacur, lonte, murahan hipersex...Ccck...cck...cck..panjang sekali titlenya. Bandingkan dengan hak istimewa laki-laki yang BOLEH POLIGAMI. Kalau kitapun bilang ini bagian dari dakwah...dengan dalil kita yakin bisa mengajar anak- anak hasil poliandri dengan ajaran Tuhan yang baik, mengasihi sesama, sedekah, puasa, ke Masjid, ke Gereja, mengaji, rosario, ke kuil bla..bla...bla...Sampai saat anak- anak itu dewasa mereka bisa menyelamatkan dunia dari perang, ketidak adilan, tetap saja kita hanya akan dapat hujatan of the world. Is it FAIR ?????
Sahabatku,
Kurasakan ketidak adilan ini tak berujung mengendap pada kita, hah..maaf aku hanya berandai- andai saja tentang poliandri, sekedar mencari formula yang tepat menjawab pertanyaanku, benarkah kita diperlakukan tidak adil, ternyata.....BENAR, obsolutely RIGHT. Hah.....that is FACT . Yah...aku koq gak pernah bisa menemukan jawabannya mengapa ini bisa terjadi. Balik lagi tentang poliandri, aku pikir susahlah.
Pengalaman pribadi, aku cuma punya seorang suami saja sudah kerepotan setengah mati. Maunya banyak...dan kadang- kadang mungkin sama dengan sahabatku yang lain kita dibuat bingung sedih dan kerap menangis, walaupun frequensinya beda- beda.Mengasihi dengan tulus yang luar biasa sulit kalau mau ideal seperti yang Jesus bilang, tanpa syarat.
Jujur saja kadang kalau uang belanja dari suami pas- pasan dan kita harus bisa survive sampai akhir bulan padahal kebutuhan selangit, muka kita tiba- tibu mirip kertas yang habis diinjak, kusut ...wajah jadi seperti saingan langit ketika hujan akan turun...gitu dech.
Nah...gak gampang khan mencintai tapi Tak berSyarat, susah banget khan MENCINTAI dengan TULUS, padahal itulah dasar pernikahan. Kalau dasar perkawinan cuma sekedar legalitas dari cumbu- cumbuan, ke kemaluan hahaha......prostitusi banyak, tak hanya wanita penghibur, gigolo juga di mana- mana.Ada uang, ada kondom keinginan biologis kita tersalur khan?? Gak perlu repot nikah jika belum siap dengan komitmen terikat seumur hidup dengan pasangan..
Sekali lagi kugaris bawahi keputusan menikah adalah perjanjian suci dengan Tuhan, kita teken kontrak seumur hidup dengan pasangan sebagai wakil Tuhan. Maaf, kuperjelas agar tak salah sangka, artinya Tuhan adalah Yang Maha Segalanya, dan HARUS diperlakukan dengan sangat terhormat dan mulia, kita layani dengan istimewa pokoknya. Wujudnya dalam pernikahan adalah kita terapin dalam relasi dengan pasangan, dan juga anak- anak kita. Itu luar biasa sulit dan butuh pengorbanan, kita saja melayani dan tunduk pada Tuhan kadang absen…akui saja....
Yah...kalau aku jadi laki- laki aku akan jadi pacar, suami yang baik dech. Gak selintat- selintut di belakang, gak lirak- lirik perempuan lain yang badannya dan wajahnya lebih bagus. Bukankah para istri jadi jelek dan gendut karena laki- laki. Aku akan rawat pacar dan istriku sebaik mungkin, kalau perlu tak Cuma uang belanja saja kuberikan tiap bulan, tapi ada uang cantik k dan uang pinter. Uang cantiknya buat ngurus badan and wajah, uang pinter buat beli buku, ikut seminar ini itu.
Aku juga akan tidak memaksanya bantuin aku cari duit jika aku yakin mampu menuhin semua kebutuhannya, tapi aku juga akan support pasanganku untuk karier kalau ia ingin dan komit bisa bagi waktu. Kalau istriku hamil, pulang kantor gak manja minta dipijitin, tapi justru pijitin istri, bikinin susu untuknya.
Jika si kecil baru lahir, malamnya aku akan begadang handle si kecil.Belajar rasain bagimana mandiin, ganti popok, cebokin, bikinin susu dan buburnya, mendongeng untuknya juga
Tapi jika pacarku yang hamil, aku akan jadi laki- laki tanggungjawab kunikahi dia, dan gak minta untuk aborsi.
Kalo aku jadi laki- laki, tiap weekend aku akan , bangun pagi urus rumah, anak- anak, ke pasar, belanja masak pijitin istri, ngajak jalan- jalan keluarga.Aku akan bicara penuh kasih dengan pacar atau istriku,gak maen kasar tapi penuh kelembutan. Kalau malam kepengen jatah liat kondisi pasangan dulu, capek gak...kalau perlu foreplay yang lama dan mesra, mesti bisa bikin pasangan bener- bener siap, jadi gak Cuma laki- laki yang enak, tapi ia juga mesti enak.....setelah itu kuambilkan minum untuk pasanganku. Ya gitu dech....gak pelit bantuin tugas perempuan di rumah, sesekali kasih kejutan beliin baju kek, perhiasan kek...ajak dinner romance, masakin dia makanan special kalau perlu.
Gak lupa selalu ajakin pasangan berdoa bersama biar Tuhan yang bilang sendiri aku sangat mencintai dan respect pada pasanganku. Aku optimis kalau aku jadi laki- laki seperti ini, aku akan dieksport ke mana- mana, karena para perempuan pasti kepengen punya pacar atau suami kaya aku. Percaya gak??? Tanyakan itu pada diri sendiri jika kau perempuan, dan pada pasanganmu jika ia perempuan juga. Jika engkau laki- laki, aku mohon maaf jika banyak tulisanku yang menyinggungmu, tapi bisakah kalian merenungkannya sejenak. Thanks....
"Life is so besautiful..all the deep of poignant is the next happiness, they will be the big power of our life.."
Tuesday, October 2, 2007
Untuk Teman- teman Perempuanku
Posted by
Ashanty
at
8:41:00 AM
Labels: WOMAN SHOULD KNOW
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
YOU ARE THE SUPER WOMAN
If you want to talk confidential problem,share your strory , email me :
http://www.anastasia_ashanty@yahoo.com/.
http://www.ashanty.dk@gmail.com/
I will send you reply, and be your best partner to help you solve the problem, and give you a lot of tips that woman should know
http://www.anastasia_ashanty@yahoo.com/.
http://www.ashanty.dk@gmail.com/
I will send you reply, and be your best partner to help you solve the problem, and give you a lot of tips that woman should know
1 comment:
ah mbak dirimuw benar sekaleee...ake setojoo...menyakitkan menjadi perempuan !!
btw, aih dirimuw produktif sekali menulis, aku jd ngiri...
Post a Comment