Aku belum bisa terpejam. Sudah hampir jam 2 pagi. Seperti biasa energiku belum surut untuk menulis. Membaca tulisanmu membuatku sedikit kuat. Paling tidak, aku gak sendirian. Paling tidak gak terlalu patah hati. Dan jatuh...
aku jadi ingat dengan Ndah..apa kabarmu sayang??
Dina?? Bersyukurlah kamu bisa kembali merajut hari dengan suami terkasihmu. Aku bahagia mendengar kamu bisa menyayanginya lebih baik. Aku sangat bahagia, seandainya saja aku bisa sepertimu...
Danang dan Esthi,
aku tahu bagimana sakitnya kehilangan orang yang sangat kita cintai. Ketika harapan sudah terlampau tinggi. Dan Tuhan mengirimkan kenyataan yang tak teduga. Saat kita sudah sangat siap dengan segala asa, dan tiba- tiba harus tercengang, dia memilih pergi.
Aku sendiri...
kulihat mata laki- laki yang mengaku mencintaiku. Berjanji dengan segala janji untuk memintaku tetap tinggal. Aku tahu dia lemah tanpaku. Namun hatiku yang tercabik...seakan tak mampu lagi membuka hati untuknya. Aku menatapnya dingin. Aku menatapnya tanpa reaksi apapun. Tak bergeming, dan tetap pada keputusanku. Aku harus mengakhiri segalanya. Aku tak mungkin lagi bertahan. Sementara di luar sana. Aku melihat dua mata dari orang- orang yang melahirkanku basah oleh airmata kepedihan. Bukan aku saja yang tecabik- cabik. Kedua mata ayah ibu tak bisa bohong. Mereka juga tercabik. Perihnya lebih daripadaku.
Kutatap mata yang lain. Jiwa tak berdosa itu. Anakku. Yang tertawa ceria bersamaku. Dia bilang dia bahagia. Hanya hidup denganku. Sementara sungguh aku teriris mendengarnya. Aku tak pernah mengajarinya membenci ayahnya sendiri. Dia bahkan tak pernah menanyakan dimana ayahnya. Jiwa tak berdosa itu telanjur terbiasa hidup denganku. Dia serasa hanya punya satu orangtua. Aanakku tak peduli, ayahnya ada atau tiada. Baginya ibunya saja sudah cukup.
Danto,
Apa kabarmu?? Aku rindu padamu. Bicara tentang aliran tanpa sumbat yang meringankan hidup. Aku tau kamu galau, diantara aku dan suamiku. kamu orang pertama yang mempertemukanku dengannya, dan kamu juga orang pertama yang melihat kepedihan diantara kami. Aku takut kehilanganmu. Bagiku kamu pasangan jiwaku dalam berkarya. Ada yang hilang selama kutinggalkan Jogja. Tetap jadi loker buat kami berdua. Aku menghargai sikapmu. KAmu sahabat yang baik.
Danang lagi,
terimakasih kau menguatkanku. Aku bukannya tak mau berbagi denganmu. Kupikir, kamu pasti berat menjalani kisahmu sendiri. Dan kita sama- sama sedang berat. Kadang jika aku rindu oleh tawa. Aku ambil lagi ponselku. Aku masih ingat, kita tertawa lepas. Mentertawakan Daniel..kau sebut dia seperti babi...babi yang ciut dan perkasa...daniel menyanggahnya. dan aku selalu tertawa mendengarkan rekaman pembicaraan kita.
Selalu ada pintu yang lain...selalu ada, percayalah.
Esti,
ketika semalam kuterima telephonmu. Aku baru saja terjaga dari mimpi burukku. Entahlah itu mimpi buruk atau membahagiakan. NAmun sungguh kita sperti punya ikatan batin sayang..
Aku yakin kamu perempuan kuat. Aku yakin juga TUhan sedang punya rencana indah setelah 9 tahunmu yang membuatmu sangat jatuh. Kamu tak sendiri..ada aku..kita bisa selalu menguatkan satu sama lain.
Clara,
Aku rindu. Kapan kamu ke Jogja. Kamu akan tahu banyak tentang aku. Kamu sahabat yang sangat indah. Aku tahu kau menangis. Namun aku kuat. KArena Tuhan kirim engkau sebagai salah satu dari penguatku. Aku layak bahagia bukan?? Kuatkan aku. AKu ingin bahagia, meskipun harus kehilangan dia...
Daniel,
Maaf. Kamu seperti potret buram. Aku tahu sangat tak enak bagimu. Namun kamu bahagia. Aku juga bahagia. Banyak hal yang selama ini tak pernah kita duga terjadi. Kita bisa saling meguatkan. Aku bahagia. Terimkasih kau menyimpannya. Menyimpan semua dengan baik. Meskipun harus belasan tahun lamanya. Percayalah, Tuhan dengar doamu.
Entah, apa yang akan terjadi setelah ini. NAmun bagiku kamu punya arti lebih. Tuhan kirim kamu di saat yang tepat. Aku jadi tak hanya diam, menangisi kebodohanku sebagai perempuan. Kamu yang menguatkan aku untuk tetap optimis. Aku janji untuk selalu kuat.
Aku kuat. Aku akan terus berjuang. Mendapatkan hakku untuk bahagia. Aku tak akan pernah biarkan lagi sumber- sumber bahagiaku, kalian, sahabat- sahabatku, jadi berduka. Aku mau kalian bahagia, bersamaku.
Tuhan tak akan pernah beri kita beban, yang kita tak mampu memanggulnya. Aku percaya, jika hari ini kita berduka. besok. Tuhan sudah siapkan surga sendiri untuk kita.
"Life is so besautiful..all the deep of poignant is the next happiness, they will be the big power of our life.."
Tuesday, November 27, 2007
AKU TAK SENDIRI
Posted by Ashanty at 1:37:00 AM
Labels: PERSONAL
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
YOU ARE THE SUPER WOMAN
If you want to talk confidential problem,share your strory , email me :
http://www.anastasia_ashanty@yahoo.com/.
http://www.ashanty.dk@gmail.com/
I will send you reply, and be your best partner to help you solve the problem, and give you a lot of tips that woman should know
http://www.anastasia_ashanty@yahoo.com/.
http://www.ashanty.dk@gmail.com/
I will send you reply, and be your best partner to help you solve the problem, and give you a lot of tips that woman should know
No comments:
Post a Comment