"Life is so besautiful..all the deep of poignant is the next happiness, they will be the big power of our life.."

Monday, November 26, 2007

Malam gelap. Aku rasa dingin menembus tulang. Aku sampai di sebuah lokasi penginapan.Gemericik air terjun dengan irama menenangkan jiwa sekan membasuh resahku. Tiba- tiba aku merasakan kehangatan, kehangatan yang selama ini hanya ada dalam mimpi...dan aku tahu siapa pemiliknya. Aku melihatmu tersenyum bahagia. Kecupan lembut kurasakan di leherku. Dan kita saling menatap. kamu membawa kunci, 303, ruang tempat kita menghabiskan malam, berdua..hanya berdua.

Sayup- sayup kudengar teriakan..teriakan penuh kemarahan.Teriakan yang bukan hanya berasal dari satu mulut tapi banyak mulut. Dan mereka berteriak kan menghancurkanku...Aku dan kamu menjadi begitu panik, di tengah kepanikan..entah siapa yang memulai..sesaat setelah
kamu mengecupku..kamu berkata ;

"kita ketemu di gereja..."

kita memutuskan melompat...jendela kamar yang terbuka, dan ada sungai tepat dibawahnya satu- satunya harapan untuk kita selamatkan diri.

Aku dan kamu tak peduli dinginnya, meskipun tulang dan daging kita seakan beku namun kita terus ikuti arusnya. Namun...aku kehilanganmu sasaat. Aku mencarimu, nafasku tersengal, seperti sekarat rasanya. Aku putus asa...dan tubuhku semakin melemah. Akar pohon di tepi sungai itu yang selamatkan aku. Aku menepi...dan entah darimana aku merasakan sesuatu bergetar di saku celanaku.

God!! Gak mungkin hpku masih bisa nyala, bukankah aku berenang demikian jauh, dan gak mungkin hpku masih bisa bertahan. Sebuah pesan pendek..

Sender
R*******n
+62816808303

"perjuanganmu masih jauh untuk cintamu yang lain. bertahanlah. kamu kuat. menepilah sejenak jika kau berat. lanjutkan lagi. meskipun lebih sakit.dia menunggumu. hubungi aku kapanpun kamu mau.jangan pedulikan laki- laki masalalumu. ia akan menghancurkanmu lebih hancur. waktunya kamu bahagia dengan yang lain. dia menunggumu. menujulah padanya"

Aku gak habis pikir, apa maksud sms ini. Kenapa juga nomornya berubah...seharusnya bukan 303. apa maksud 303. Aku terus berpikir. sampai aku mati rasa. sementara kakiku yang tadinya putih dan pucat, sekarang mulai berwarna. Aku merasakan sakit seluruh tubuh. Bukan hanya ngilu, namun bercampur dengan perih. Aku melihat Beberapa pakaianku tercabik, dan ada luka gores yang berdarah. Hujan turun dengan derasnya. Petir semakin menggila. Dan aku semakin menggigil.

Kupaksakan diri terus berjalan. Kakiku seakan mati rasa, meskipun aku tahu jalan itu penuh kerikil- kerikil tajam dan siap melukai. Aku hampir putus asa, kemana aku harus melangkah. Semuanya gelap. Dan hanya kilat yang sesekali memberiku terang, sekaligus kengerian. Aku ketakutan setengah mati. Dimana aku?? Mengapa aku sendirian.

sampailah aku pada tiga persimpangan. Aku berhenti sejenak bingung memilih jalan mana yang harus kuikuti. 303. tiga persimpangan. tanpa pilihan. atau aku mencoba ketiganya.aku putuskan ikuti persimpangan pertama. aku berjalan dan terus berjalan, hujan semakin kejam menyirami luka- lukaku. Dan aku hampir tak kuat. Namun ada pelita di depanku. Sebuah rumah bambu. Aku bergerak pelan menuju tempat itu. dan aku berhasil.

Rumah itu tanpa penghuni. kosong. Namun siapa yang menyalakan lampu teplok itu. Aku berjingkat masuk. Kakiku tak sanggup lagi melangkah normal. Aku duduk, bersandar pada salah satu dindingnya. Kulihat, darah semakin deras mengucur. Kepalaku berputar. Dan entah aku tertidur atau pingsan. Namun aku terjaga ketika kurasakan kehangatan dari telapak tangan menyentuh dahiku.

God!!! Semuanya teman- teman lamaku. Mereka memakiku. Mengapa alamat rumahku begitu sulit dicari. Setelah itu aku merasakan satu demi satu pelukan hangat mereka. Ciuman mesra di pipi dan keningku. Namun aku masih belum bisa lega, aku mencarimu diantara mereka kamu tak kelihatan. Samasekali tak ada. Dan aneh...luka- lukaku juga tak tampak. Setelah itu aku memutuskan berjalan dengan mereka. Mereka mengajakku bersepeda. Aku memaksakan diri untuk ikut gembira, hanyut dalam tawa..meskipun sesungguhnya aku mencarimu.Sampai satu- satu dari mereka putuskan pulang. AKu sendiri lagi. AKu mulai kehilangan arah.

Hujan turun lagi, dan petir itu menyambar tanah, aku menggigil lagi. Dan aku mendengar teriakan laki- laki masalaluku, teriakan bukan hanya satu mulut, namun banyak mulut. Kupacu sepedaku sekencang mungkin. Dan aku begitu panik, aku ingat sms itu, jangan pedulikan masalalumu, karena akan membuatku lebih hancur. Aku tak bisa lagi kendalikan diri, dan sepedaku menabrak sesuatu. Tubuhku terguling, kebawah, kulitku tergores lagi oleh tajamnya bebatuan, hujan terus mengguyurku.....perih kembali kurasakan. Dan aku tak tahu dimana tubuhku berhenti.

Aku terjaga, namun Matahari tampak jelas. Gereja. Aku melihat jelas bangunan itu di depanku, meskipun mataku masih kabur. Kulihat samar kau berdiri di depan pintunya. Aku melihatmu. Aku bangun. Aku ingin segera berlari. Menyentuhmu. Memelukmu. Namun..aduh...mengapa langkahku berat sekali. Seperti ada yang menahan langkahku. Dan aku melihat di sekelilingku..banyak mata yang melihatku. PAndangan yang bermacam- macam. Ada pandangan kebencian, ada pandangan iba, ada juga pandangan yang dingin.

God!!! Dimana pakaianku. Tubuhku nyaris bugil. Hanya sedikit kain tersisa yang melekat. Dan tubuhku begitu kotor dengan darah dimana- mana. Nyilu, perih. AKu tahu mengapa aku tak sanggup lagi menlanjutkan langkahku. Aku baru melangkah satu tapak...aku ingin meraihmu sejenak untuk memeluk dan menopangku. Namun....tubuhku seperti tanpa daya. Aku terjatuh ke tanah.

Perlahan, dalam lelap kurasakan tubuhku melayang. Kubuka sedikit- sedikit mataku..dimana aku. Mengapa semua tampak biru. mana tanahku berpijak. AKu dimana??? Tak ada siapapun disana. Aku hanya melihat laki- laki berjubah di depanku. LAki- laki yang pernah menemuiku dulu, saat usiaku 13 tahun...18 tahun...dan 22 tahun. Aku tercekat. Begitu lama aku merindu bertemu denganNya. Dan sekarang Dia berdiri tepat di depanku. Aku begitu hina dan kotor saat ini. Kulihat Dia tersenyum...wajahnya memang tak begitu jelas..ada cahaya putih semburat kebiruan...menutupi..namun Dia menyentuhkan tanganNya, dia ajungkan telunjukNya tepat di dahiku, membuat tanda yang sama dengan yang kudapat saat ulang tahunku ke 22. Aku menggigil...aku menangis...meringkuk seperti bayi di depanNya, aku bergetar hebat. Aku ingin memelukNya..aku ingin berteriak...

Aku lelah...aku sakit..lihatlah aku sudah terkoyak....aku lelah....

Namun aku kelu, dan hanya menangis. Perlahan Dia memudar...dan hilang. Perlahan pula aku merasakan tubuhku kembali turun. Aku terhempas di tanah. Aku masih di depan gereja itu. Sepi..orang- orang dengan pandangan macam- macam itu entah kemana. namun...di depan pintu gereja aku masih merasakan ada dia. Benar..saat mataku terbuka. Aku melihatmu lagi. Kamu berlari ke arahku. Kamu memeluk tubuhku. KAmu menciumiku. NAmun mengapa wajahmu basah. NAmun mengapa kamu tak bisa melihatku tersenyum. Mengapa kamu menangis. Aku masih hidup, aku belum mati. Mengapa kau sedang menciumi aku seolah aku adalah mayat.

Laki- laki berjubah itu memandangku lagi. Dia tersenyum. Menatap aku dan kamu. Kamu masih menciumiku dengan wajah basah. Laki- laki itu perlahan menghilang. Dan aku perlahan mengalihkan pandanganku padamu. Kamu begitu tak percaya. Kamu menatapku. KAmu menyentuhku. Kamu memelukku. Kamu menciumku lama...Aku menatapmu dengan senyum. Aku menciumu...dan hanya merpati- merpati yang entah darimana datanngnya, ada diantara aku dan kamu. Hanya kita di depan gereja. Hanya kita berdua.

(mimpiku, minggu 25 November 07, berakhir tepat jam 00.03 )

mimpi yang aku tak tahu apa artinya. namun aku terjaga dengan ketakutan. perihnya belum hilang. meskipun akhirnya aku rasa bahagia. dan aku tak tahu, apa yang akan terjadi dan harus aku lalui dalam perjalanan hidupku.

No comments:

YOU ARE THE SUPER WOMAN

If you want to talk confidential problem,share your strory , email me :
http://www.anastasia_ashanty@yahoo.com/.
http://www.ashanty.dk@gmail.com/

I will send you reply, and be your best partner to help you solve the problem, and give you a lot of tips that woman should know