"Life is so besautiful..all the deep of poignant is the next happiness, they will be the big power of our life.."

Wednesday, August 22, 2007

DI UJUNG TEMPAT DUDUK KITA

GEREJA PUGERAN

Aku datang terlambat, menunggunya pulang kantor. Untunglah kami tak kehilangan kesempatan berada di sana. Kami datang untuk sebuah Misa Syukur Pernikahan. Wow..tak kami lihat pasangan suami istri seumuran kami. Semua yang datang boleh dikata seumur orangtua kami berdua, bahkan banyak yang lebih tua.

Di ujung bangku tempat kami duduk, kulihat sepasang pasutri yang hebat. Rambut mereka berdua telah memutih, kulit keriput, dan gigi sang wanitapun telah habis dimakan usia. Kira- kira mereka 80 tahun lebih. Aku dan suamiku memandang takjub mereka berdua. Mereka begitu mesra dan bahagia, wajah mereka tidak bisa menyembunyikan pancaran itu.

Di Ujung bangku yang lain, kulihat juga pasutri lain, umurnya di atas 70 tahun. Rambut boleh memutih, kulit juga udah keriput, dengan kerutan di wajah sana- sini, namun mereka terlihat seperti sepasang ABG yang sedang pacaran. Dengan baju biru, motif bunga- bunga, kemeja mereka berdua, dipadu dengan jeans. Mereka seperti anak muda. Kulihat disampingnya, anak dan cucu mereka-pun memakai baju serupa. Alangkah kompaknya.

Di ujung bangku yang lain kulihat juga seorang bapak umurnya 75 tahun, tanpa istrinya, hanya dengan anak cucunya. Sang bapak memeberikan testimoni yang begitu menyentuh.Dari apa yang ia sampaikan, terlihat sekali dia begitu bangga dan mencintai istrinya dengan kasih luarbiasa, padahal mereka telah 56 tahun hidup berumahtangga. Sang istri tak diajak serta karena kondisinya tak memungkinkan, tubuhnya mulai melemah, ingatannyapun mulai berkurang, penyakit jantung parah menggerogoti tubuhnya.
Tak salah jika Uskup memberikan sertifikat penghargaaan untuknya. Selain saling mencintai dan begitu setia satu sama lain, keduanya juga telah mampu menjalankan ajaran TUHAN dengan baik. Bahkan, ketika sang anak yang semuanya ada 7 orang telah berpencar hidup masing- masing dengan keluarganya, bapak itu tak mau kehilangan momen berdoa dengan anak- anaknya. Dia membuat buku doa sendiri, lengkap dengan hari kelahiran seluruh keluarga besarnya, tanggal pernikahan seluruh keluarganya, jadwal berdoa bersama, lengkap dengan hari dan jam berdoa.

Aku terkagum- kagum dengan pria tua itu. Alangkah beruntungnya wanita itu. Hgh...kulihat suamiku, apakah ia juga bisa berlaku demikian. Apakah ia bisa sesetia pria itu? Apakah ia juga bisa mencintaiku se-luarbiasa pria itu mencintai istrinya? Apakah ia juga mampu menjadi imam keluarga sesempurna pria itu? Aku menangis dalam hati.......

Kurenungkan apa yang kulihat...jujur aku ragu apakah bisa ???
Begitu banyak persoalan yang kerap hadir diantara kami. Dibalik sikap diamku, dibalik keceriaanku, aku menyimpan banyak kepedihan dan derita. Tuhan....

Oh...kadang aku kerap mengeluh lelah..dan capek. Energiku habis mendamba sebuah kehidupan pernikahan bahagia.Sesungguhnya aku begitu tergila- gila dengan pri yang bisa berlaku seperti JESUS. Pria yang bisa menjadi terang bagi sesamamnya. Bukan pria egois, bukan pria- yang suka itung- itungan untung rugi, aku mendamba pria dengan hati bersih..bukan pria yang pikirannya gak jauh- jauh dari fantasi sex liar, gambar cabul, film porno, gadis- gadis murahan yang dengan seenaknya memamerkan alat kelaminnya. Aku mendamba pria yang bisa menyayangi istri dan anaknya lebih dari ia menyayangi dirinya sendiri. Aku mendamba pria yang bisa menjadi imam, sekaligus tempat yang nyaman bagi kami, istri dan anaknya.

Tuhan...
Haruskah mimpiku ingin seperti pasutri di ujung sana harus kulalui dengan kepura-puraan dan diam. haruskah sandiwaraku kuteruskan?? Wow.....pasti akan lama sekali waktunya, apakah aku kuat???? Itu berarti aku harus menyediakan stok kesabaran dengan jumlah ekstra. Itu berarti juga aku harus rela tidak ke salon, tidak beli baju bagus, tidak punya perhiasan, tidak ..tidak tidak..yang lain, meskipun penghasilan suamiku lebih dari cukup??? Apakah juga itu berarti aku harus diam dan usaha sendiri untuk bisa membelikan anakku mainan, memberikannya yang terbaik untuk segalanya kesehatan, pendidikannya, dan lain- lainnya??? Apakah aku harus terus hidup dengan pria yang begitu menyayangi hartanya dibanding aku dan anakku???

Tuhan...
Aku ingin seperti pasutri di ujung sana. Namun apakah aku bisa ??? Apakah aku bisa hidup dan terus bercinta dengan pria yang memiliki fantasi seksual yang menyakitkan? Apakah aku bisa Tuhan?? Sementara baru 3 tahun perjalananku, aku sudah mulai merasa ketakutan, dan hambar melayaninya?? Sampai kapan aku sanggup berpura- pura Tuhan???
Itu berarti aku hanya akan terus bermimpi melakukan pergulatan indah sebagai relasi komunikasi dan keintiman suami istri???

Tuhan...
Kadang aku tak tahu pada siapa kubagi bebanku.Aku hanya terus mencoba membungkus segala kepedihanku dengan pura- pura. Semua orang memandang kami bahagia..kami pasangan yang sempurna. Aku membungkusnya begitu rapi. AKu tak ingin semua orang tau apa yang sesungguhnya terjadi.

Tuhan...
aku hanya minta Kau kuatkan aku...Kuatkan aku. akupun menangis jika harus kusentuh air surga itu...sungguh Tuhan sesungguhnya batinku teriris.

Ah....di ujung tempat kita duduk, membawa aku dalam kesedihan luar biasa...membawaku pada perasaan iri...dan membawaku dalam mimpi indah yang entahlah aku tak tahu...apakah aku bisa terus bertahan menggapainya.

No comments:

YOU ARE THE SUPER WOMAN

If you want to talk confidential problem,share your strory , email me :
http://www.anastasia_ashanty@yahoo.com/.
http://www.ashanty.dk@gmail.com/

I will send you reply, and be your best partner to help you solve the problem, and give you a lot of tips that woman should know