CIUMAN PERTAMA CHIKA

"Mba aku belum pernah ciuman"
"Masa..."
"Sumpah..Chika baru 19 tahun masih takut"
"Syukur deh masih ada cewek kaya kamu Chik..."
"Makasih mbak...eh tapi Chika sekarang lagi suka ama cowok"
"Aku tau pasti Lewis..."
"Hah..koq mba tahu...keliatan emang??"
"Aku sih bisa liat...eh Lewis juga suka kamu koq"
"Masa Mba?? Darimana mba tahu??"
"Dia bilang sendiri padaku..."

Itulah obrolan dengan Chika 2 minggu lalu. Dan hari ini, aku, Chika, Dian dan Lewis sedang bersama. Kami bermalam dalam satu kamar, karena di Jakarta kami tak punya tempat tinggal. Kami patungan 50 ribu untuk 1 malam, sebelum kami pulang ke kota kami masing- masing.

Aku lihat Chika dan LEwis. MEreka dalam satu tempat tidur. Pemandangan biasa, remaja yang sedang jatuh cinta untuk Chika, dan seorang pria yang sedang mencoba mendapat nikmat dari tubuh sexy seorang perempuan untuk Lewis. Mereka bergumul di depanku, selimut itu menutupi tubuh mereka.

Aku mendengar bunyi khas bibir bertemu bibir....
"Woi...kalian ciuman khan??? MAsih sore..bubar- bubar"
"Mbak...mereka asyik banget"
"Udah kamu aja yang bubarin yan.."

Aku dan Dian menarik selimut itu. Kulihat wajah Chika bersemu merah. Dan Lewis buru- buru bangkit..
"Aku mandi dulu mbak.."

"Udah Chik.."
"Hehehe.."
"Koq merah pasti udah yah.."

Chika memelukku, kemudian memeluk Dian. Wajahnya tampak berbinar. Aku dan Dian cuma senyum- senyum.

"Hati- hati Chik..kamu ketagihan nanti..."
"Dengerin tuh kata Mba...lagian Lewis khan udah punya pacar"
"Mbak, yan, tapi Chika suka..."

Aku, dan Dian gak bisa melarang Chika. Dia sedang jatuh cinta. Bahkan saat malam menjelang, akudan Dian terpaksa membalikkan tubuh agar tak melihat kemesraan mereka. Sampai kami lelap...dan kami terbangun saat Lewis berteriak...

"Mbak...bangun!!! Gimana nih?? Aku hari ini ada panggilan MC"
"Kenapa sih..berisik, masih ngantuk aku"
"Mbak..tolongin aku"
Lewis mengguncang- guncang tubuhku. Akupun bangun, kulihat Chika dan Dian masih tidur.
"Kamu kenapa??"
"Semalam aku ciuman sama Chika sampai subuh..."
"Enak donk.."
"Mbak..lihat ini.."
Lewis menunjukkan lehernya padaku...Aku tertawa terbahak.

"Hei..itu cupang apa koin seratus dicelup lipstik merah" kataku setengah berbisik.
"Mbak..gimana donk..malu aku"
"Udah mandi????"
"Udah mbak.."
"Ambilin lotak makeupku..buruan"

Dan setelah itu aku sibuk menutupi 4 buah tanda merah di leher LEwis dengan foundationku. Lumayan....jadi gak terlihat.
Lewis mengambil cermin kecil, dia mulai meneliti satu- satu lehernya.

"Thanks mbak...."
"Ya..udah sana kamu berangkat, ntar telat"
"Ok....morning kiss dulu dipipi"
"Mwuach..."
"Kamu memang kakakku mbak..love you"
"Love you too...take care Lewis"

Hgh....aku jadi geli melihat tingkah Lewis pagi ini. Kulihat hampir jam 10, jam 12 aku, Chika, Dian ada panggilan shooting. Kubangunkan keduanya...kami bersiap, berangkat dan tiba di lokasi.

"Mba.."
"Napa Chika...'
"Mau tukeran baju gak ama Chika"
"Kenapa...itu bagus.."
"Bagusan di pake mba.."
"Ehm..gak cukup deh kayanya Chik.."
Lalu Chika mencari Irfan yang mengurus kostum kami. Kudengar ia memeinta baju yang lain. Namun rupanya hanya tinggal baju itu yang bisa dipake Chika. Kulihat Chika seperti orang bingung, salah tingkah.

"Chika kenapa sih..."
"Mba..."
Aku tertawa terbahak- bahak. Kulihat di bagian leher, dan dada Chika terdapat tanda merah bekas ciuman Lewis. Parahnya jumlahnya lebih dari 10....
Kulihat Chika semakin bingung...
Dan kali kedua, aku mengoleskan foundation untuk menutup bekas- bekas itu.
Chika..chika...