"Life is so besautiful..all the deep of poignant is the next happiness, they will be the big power of our life.."

Sunday, August 26, 2007

KISAH TENTANG SISKA

Namanya Siska, siapa yang tak kenal dia. Hampir semua orang tahu siapa Siska. Namun dia bisa dikenal macam- macam tergantung, kapan, dimana, dan oleh siapa.
YAng pasti Siska, cantik, putih, ramah.

SISKA DI RUMAH

Siska anak pertama, adiknya empat, satu perempuan, dua laki- laki. Siska kecil hidupnya pahit. Dia pernah ngalamin tinggal di rumah kontrakan yang kecil, dan kalau banjir, ibunya terpaksa memaikan masker di wajahnya. WC rumahnya yang mampet, membuat tinja- tinja itu naik, bebas berenang dan diliat. Siska kecil juga penah menangis histeris, waktu bapaknya digebukkin orang suruhan pemilik rumah, gara- gara gak bisa bayar. Siska juga yang menemani ibunya menjual cincin kawin untuk dapat uang, agar mereka bisa tinggal di rumah kecil dan jorok itu.

Siska kecil rajin menemani ibunya menjahit sprei, dia yang mengoleskan obat ploi pada sprei- speri itu, sebelum ibunya menyetrikanya. Lalu Sika dan adiknya Riska berbinar- binar ketika korden rumah mereka yang sobek- sobek itu berubah menjadi seperti korden baru bergambar Cinderela, tokoh favorit mereka berdua. Ibunya menyulap sprei itu jadi korden.

Siska kecil rajin menemani bapaknya mencari ban dalam bekas truk, ia asyik meperhatikan tukang ban memompanya menjadi besar. Kalau jumlahnya sudah 6 buah, Siska memperhatikan ibunya membuat pola sarungnya, menjahitnya, dan memasangkannya pada ban- ban yang telah disusun itu. Yah...ban itu disulap ibunya menjadi seperti sofa yang cantik. Rumahnya jadi bagus..seperti mirip rumah orang kaya.

Walaupun bukan orang kaya, Siska beruntung disekolahkan di sebuah sekolah bagus. Bapaknya bilang sayang kalau gadis secerdas Siska sekolah di tempat biasa- biasa. Siska memang cerdas, belum tiga tahun umurnya dia telah lancar membaca apa saja. Sampai suatu hari Siska bertanya pada ibunya apa itu orgasme, gara- gara dia membaca rubrik konsultasi seks.

Siska TK dipilihjadi ketua kelas, dia juga memimpin doa di kelasnya, meskipun dia muslim dan sekolah di yayasan Katholik. Siska kecil selalu pulang dengan riang jika ia mendapat uang dari sekolahnya, piagam ataupun piala, karena ia selalu menang lomba.

Siska kecil pernah juga minggat gara- gara gak tahan ejekan teman- temannya. Berapa kali sepatunya dilem castol ibunya, kemudian ditindih kursi yang atasnya dibebani dengan buku- buku. Dari Tk kecil sampai TK besar, Siska tak pernah ganti sepatu. Selalu bapaknya bilang, bentuknya masih bagus, dilem saja kalau jebol.Siska cuma nurut, sampai suatu hari kaos kakinya lobang karena sol sepatu itu sudah bolong, bagian ujungnya terbuka..dan kaki Siska berdarah memar karena kegesek pasir, kerikil, meskipun dia pakai kaos kaki. Semua teman mentertawainya, saat ia membuka sepatunya, dan meminta obat merah untuk kakinya yang luka pada suster di sekolahnya. Dengan kaki luka, Siska meninggalkan sekolahnya..dia pergi sendiri membawa tasnya.

Sekolah Siska gempar, semua guru menacarinya, bapak ibunyapun datang ke sekolah. Siska hilang....sampai polisi turun tangan.

Siska tak kemana- mana dia ke gereja dekat sekolahnya, dia menangis, dia menceritakan semua kepedihannya pada Jesus, pada Bunda Maria.

"Tuhan..aku sedih. Rasanya sedih jadi orang miskin. Semuanya jahat Tuhan..gak ada yang sayang padaku...Aku cuma ingin sepatu Tuhan..Tapi bapak gak punya uang..kakiku sakit Tuhan, sampai berdarah...aku malu Tuhan. Aku ketua kelas Tuhan, tapi sepatuku jelek sekali.

Bunda Maria..apakah bisa menyulap sepatuku jadi baru. Ibuku gak bisa Tuhan..cuma bisa ngelem aja...Bunda..aku sedih.."


Mata Siska sampai bengkak..dia berdoa dan berdoa minta Tuhan memberi bapak ibunya uang..agar bisa membelikannya sepatu. Siska tertidur di gereja. Dia bangun gara- gara ada jemaat yang datang. Wanita itu menanyainya..lalu mengantarnya pulang. Setelah itu Siska ketemu bapak ibunya yang tengah bimbang dan gelisah menantinya. Wanita yang mengantar Siska pulang, memberi Siska uang dan sebuah kalung salib. Wanita itu bilang...itu bukan dari dia tapi dari Jesus dan Bunda Maria.

Sejak itu..Siska kecil selalu berdoa untuk Jesus dan Bunda MAria, meski bapak ibunya memarahinya. Sembunyi- sembunyi...Siska selalu melakukannya. Sampai suatu hari, Siska peracaya Tuhannya memang Jesus. BApaknya tak pernah sholat, ibunya juga, jadi saat bapaknya bilang, bapaknya naik pangkat, Siska percaya itu jawaban doanya.

Siska kecil pindah sekolah. Dia ikut bapaknya pindah tugas, rumah Siska bagus. KAta bapaknya rumah itu gratis, dari kantor tempat bapaknya kerja. NAmanya Rumah Dinas. Dan Sinta lebih bahagia lagi...bapaknya punya mobil. Siska selalu bertanya, kenapa plat mobil itu merah, bukan hitam seperti punya mobil lain. Siska baru tahu, mobilnya juga gratis, bensinnya gratis, semua dari kantor bapaknya.

Siska kecil bertanya pada bapaknya, kenapa semua gratis. Bapaknya cuma bilang Siska harus pintar, agar semuanya bisa gratis, dan gak usah harus beli. Siska bingung dengan jawaban itu, dia bilang..bukan harus pintar, tapi harus berdoa. Bapaknya bilang..harus pintar dan rajin berdoa. Sinta tambah bingung..bapaknya gak pernah sholat.

Apa yang dibilang bapaknya membekas pada diri Sinta. Ia menjadi bintang kelas dari kelas 1 sd kelas 6, dia juga selalu menjadi ketua kelas, dan selalu jadi wakil lomba sekolahnya. Dan benar kata bapaknya, Siska dapat uang, dan selalu gratis, sekolahnya, buku- bukunya, dia juga sering pergi ke luar kota dengan mobil dari sekolah dan PdanK...Siska percaya berdoa dan belajar yang membuatnya jadi begitu.

Siska masih sembunyi- sembunyi berdoa pada Tuhannya, bukan Tuhan bapak ibu dan adiknya. Namun Siska harus sembunyi- sembunyi agar tak kena marah. Ia begitu bersyukur ketemu Tuhan yang lain, yang menurutnya lebih mendengarkan dia.

Di balik semua kebahagiaannya, Siska sebenarnya sedih. BApak ibunya tak semesra dulu. Siska tak lagi melihat bapaknya mencium ibunya sebelum berangkat kantor. Siska juga tak pernah lagi melihat ibunya menjahit, atau membuat pernak- pernik untuk menghias rumah mereka. Yang ia lihat bapaknya sibuk, ibunya juga sibuk pergi ke supermarket, membeli barang- barang bagus. Dan puncaknya...

Siska dipanggil ibu bapaknya ke kamar. Keduanya memeluk Siska...mereka bilang Siska harus memilih ikut bapak, atau ibu. Siska histeris, asmanya kambuh, akhirnya bapak ibunya membawa Siska ke Rumah sakit. KAta doketer Siska shock. Akhirnya bapak ibunya tak jadi cerai, karena kasian pada Siska.Siska hanya bilang bapak ibunya jahat, kenapa menyakiti hati Siska. Siska merasa tak pernah menyakiti bapak ibunya, dia merasa selalu mencoba membahagiakan bapak ibunya.

Jika sedang begitu, Siska selalu mencari gereja. Disana ia bisa berdoa sepuasnya, dia bisa meminta pada Tuhannya. Dia bisa bercerita pada bundanya yang lain. Dan Siska bertanya pada Tuhan, bolehkah orang menikah itu bercerai??? Tuhan tak menjawabnya langsung. Dan Siska mencoba mencari tahu sendiri...

No comments:

YOU ARE THE SUPER WOMAN

If you want to talk confidential problem,share your strory , email me :
http://www.anastasia_ashanty@yahoo.com/.
http://www.ashanty.dk@gmail.com/

I will send you reply, and be your best partner to help you solve the problem, and give you a lot of tips that woman should know