CINTA PERTAMA SISKA

Siska tumbuh jadi remaja yang cantik, meskipun badannya kurus tak berisi. Siska punya mata yang indah, mata yang terlihat cerdas dan selalu bersemangat, hati yang sangat lembut, teman biacar yang menyenangkan, gadis yang ramah dan suka menolong. Sosok Siska terlihat sempurna ditambah ia punya otak yang encer, dia jadi gadis paling populer di sekolahnya. Siska..siapa yang tak kenal dia. Dia menjadi idola baru.

Banyak kakak kelasnya naksir, namun Siska cuma senyum- senyum. Belum ada pikiran untuknya pacaran. Siska masih fokus pada usahanya membuat orangtuanya bangga. Siska menjaga prestasi di sekolahnya, dia berusaha jadi sosok yang menyenangkan bukan saja bagi teman- temannya, namun juga seisi sekolahnya. Siska juga aktif di hampir semua kegiatan ekstrakurikuler. Siska dikenal sebagai ketua osis, ketua PMR, Ketua Dewan Penggalang Putri, juga pelajar teladan. Berapa kali Siska mencatat prestasi gemilang untuk sekolahnya.

Ada satu teman seangkatannya, namaya Keiko. Dia tetangga kelas Siska,Keiko cowok paling ganteng di sekolahnya. Tubuhnya punya tinggi di atas rata-rata, kulitnya putih, matanya tajam, alisnya tebel,wajahnya khas indo. Siska tak punya perasaan lebih pada Siska. Bahkan menurut Siska, Keiko biasa- biasa saja, tak ganteng dan tak punya value, satu lagi menurut Siska, Keiko angkuh dan sok. Mereka bahkan tak pernah ngobrol.

Keiko dan Siska sama- sama ikut kegiatan OSIS, Pramuka, dan PMR. Namun itu tak berarti membuat mereka berdua jadi akrab. Siska mulai berubah pikiran saat ikut kemah bakti menjadi wakil dari sekolah mereka dengan beberapa temen lainnya. Saat itu Siska sakit,dan Siska hanya seorang diri di dalam tenda. Teman-temannya yang lain sibuk dengan kegiatan dan lomba, Siska terpaksa tinggal karena badannya demam. Saat itu, Siska melihat Keiko masuk ke tendanya. Pikir Siska pasti hanya untuk mencari Niken teman sekelas Keiko yang satu tenda dengannya.
Keiko yang biasanya angkuh..mendadak iba meilhat Siska. Dia pegang kening Siska, lalu dia minta ijin ke tendanya.

Keiko kembali dengan paracetamol, dan segelas susu hangat. Siska tak bisa menolaknya. Akhirnya mereka ngobrol sambil menunggu teman yang lain datang. Itulah pertama kalinya kebekuan antara Siska dan Keiko cair.Keiko memberi sebungkus milo sachet untuknya, entah Siska malah justru berniat menyimpannya.Sejak malam itu Siska jadi membunuh semua rasa tidak sukanya pada Keiko. Apalgi paginya, Keiko datang lagi untuk menanyakan kesembuhannya.
Setelah kejadian itu, Siska dan Keiko menjadi semakin akrab. Dan entah bagiamana mereka memutuskan untuk jadian, sekaligus menyembunyikannya dari sorotan teman- temannya yang lain.

Siska dan Keiko menikmati semua cerita indah diantara mereka. Siska dan Keiko benar- benar membuat iri remaja lain. Mereka selalu pulang sama-sama, Keiko menuntun sepedanya menemani Siska jalan kaki pulang kerumahnya.Keiko bahkan masih jadi pacar Siska waktu dia kepilih jadi cover boy di sebuah majalah remaja ibukota. Mereka semakin mesra, Keiko tak pernah malu pergi berdua dengan Siska, meski mereka sering backstreet, dan naik sepeda sendiri- sendiri, karena Siska gak mau diboncengin, takut ketahuan mama papanya.

Siska meraskan ciuman pertamanya dengan Keiko, Siska juga punya mimpi yang indah dengan Keiko. BAginya Keiko adalah cinta pertamanya yang indah, dan dalam doanya dia berharap dia bisa menjadi wanita untuk Keiko sampai ia dewasa. Keiko tampak sempurna bagi Siska, dia baik dan romantis, meskipun sesekali Keiko cemburu setiap melihat Siska deket dengan Edo, cowok paling pinter di sekolahnya. Namun Siska sudah janji dengan dirinya sendiri, hatinya cuma buat Keiko.
Suatu hari ketika Siska telah 2 tahun lebih menjalani semuanya, Keiko menghilang bak ditelan bumi, sikapnya jadi acuh dengan Siska. Siska mulai sibuk bertanya pada dirinya sendiri, apakah ia menyakiti Keiko. Siska tak pernah lagi mendapat telphondari KEiko, setiap Siska menelphon, selalu ada saja alasan yang mengatakan Keiko sedang tak di rumah.

Siska sangat terpukul, dia rela bertahan di kota itu tak mengikuti orangtuanya pindah tugas karena dia sangat menyayangi Keiko. Siska juga rela selalu mencatatkan jawaban ulangan untuk Keiko, agar nilai- nilai cowok itu membaik. Siska menangis..dan hanya bertanya pada dirinya sendiri, mengapa Keiko berubah. Dia masih ingat, Keiko menemaninya ke kota yang baru tempat orangtuanya tinggal...Keiko setia menemaninya. Di dalam bus, sepanjang perjalanan Keiko memegang erat tangan Siska. Saat itu Siska merasa Keiko adalah pangerannya seumur hidupnya.

Saat- saat yang berat dilalui Siska sendiri, orangtuanya jauh, dan Keiko tak ada lagi mengisi harinya. Siska pontang- panting menata hatinya menyiapkan ujian akhir. Siska mencoba mengabaikan hancurnya perasaannya. Sesungguhnya ia ingin segera meninggalkan kota itu dan semua kenangan tentang Keiko, namun ia harus menyelesaikan SMPnya.

Edo, cowok itu seperti bisa menangkap kegelisahan Siska. Entahlah...Siska merasa Edo begitu perhatian kepadanya..Apakah Siska harus jatuh cinta lagi, sementara lukanya belum kering????