"Life is so besautiful..all the deep of poignant is the next happiness, they will be the big power of our life.."

Friday, September 14, 2007

KAMAR 123

Hitungan kesepuluh, wanita itu memutuskan meninggalkan laki- laki yang sudah menikahinya lebih dari lima tahun. Laki- laki yang memberinya cinta yang tulus tapi tidak mengemasnya dengan bungkus seperti yang diinginkannya.
Wanita itu memacu mobilnya lebih kencang, tepat jam 2 pagi dia sampai hotel. Wanita itu terus memacu kakinya menapaki tangga sampai ke kamar 123. Tempat laki- laki itu menginap.

Laki- laki itu tanpa pakaian. Hanya selimut putih yang menutupi paha sampai mata kaki. Dada dengan bulu- bulu lembut terlihat jelas. Ruangan itu dingin. Tapi wanita itu tidak. Dia datang dengan jacket tebal, dan dia memutuskan melepasnya. Punggungnya terlihat jelas. Wanita itu hanya pakai backless.Punggungnya putih.Kulitnya halus.

Laki- laki itu menyambutnya dengan kecupan lembut di keningnya. Wanita itu membalasnya dengan ciuman lain tepat di bibir , 10 detik saja.
Laki- laki itu merengkuhnya, menciumi semua bagian wajahnya, bukan dengan nafsu, dengan kasih sayang yang dalam.

Mereka saling menatap, membelai lembut. Wanita itu menatap dalam- dalam laki- laki itu. Laki- laki bodoh yang sanggup menyimpan semua rasa darinya hampir 10 tahun. Laki- laki yang tidak berubah, dan tidak bisa merubah kekagumannya.

”Aku tak tahu sampai kapan kita begini...”

Keduanya tertawa kecil. Mereka hanya membayangkan bagaimana jika malam itu mereka sama- sama sudah 50 tahun.

”Aku mau mencintaimu sampai umurku habis...” Laki- laki membisiki wanita itu, dengan dekapan yang hangat. Membuat wanita itu menciuminya kembali.

Pagutan dengan irama jazz, lembut, sexy, pelan dan mendesah. Berganti dengan pop berbeat sedang, memacu jemari keduanya saling menari. Laki- laki itu membasahi leher jenjang itu dengan kecupan- kecupan kecil. Wanita itu membasahi dada bidang itu dengan jari- jari lembutnya. Bibir mereka beradu lebih dalam dan cepat, mata mereka terus menatap. Gairah itu perlahan naik.

Dada wanita itu sedikit terbuka. Laki- laki itu masih asyik dengan bibir wanita itu. Hanya remasan lembut sebentar- sebentar yang sesekali mencipta desah.

”Aku mencintaimu...sangat mencintaimu”

Dada itu masih sama dengan sebelum wanita itu menikah. Masih terawat dengan baik.

”Aku merawatnya untukmu, karena namamu ada di dalamnya ”

Keduanya semakin hanyut dengan irama kerinduan yang menggebu.
Wanita itu tak pernah mendapat nikmat seindah ini dari suaminya. Suaminya bukan seorang seniman, suaminya seperti ahli ilmu eksak. Tak bisa membentuk garis- garis lengkung yang indah, hanya bisa garis lurus yang pasti dan itu- itu saja. Wanita itu mengibaratkannya.

Keduanya terus berpacu dalam nikmat. Sampai nikmat itu teraih bersama.
Laki- laki itu tak pergi begitu saja, seperti suaminya. Dia memberi kecupan- kecupan kecil. Tangannya tak berhenti membelai punggung wanita itu. Keduanya terus berpelukkan. Terus berciuman, meski nikmat itu sudah lewat.

“Aku mau kamu tetap jadi kekasihku sampai aku tak mampu”
dan laki- laki memeluk wanita itu. Kemudian lelap.Dengan peluh dan peluk.

Berdua. Mereka pergi bermimpi. Tentang pernikahan yang indah. Yang tak pernah mereka dapati dari dua insan yang lain. Mereka yang sedang lelap di tempat lain. Menunggu dengan cinta.

Dan cinta itu justru pergi ke tempat lain. Kamar 123.

No comments:

YOU ARE THE SUPER WOMAN

If you want to talk confidential problem,share your strory , email me :
http://www.anastasia_ashanty@yahoo.com/.
http://www.ashanty.dk@gmail.com/

I will send you reply, and be your best partner to help you solve the problem, and give you a lot of tips that woman should know