SIXSENSE

KAMU

"aku gak tau ini apa namanya. Tapi aku merasa aneh dengan diriku sendiri. aku bisa membaca apa yang akan orang lain katakan padaku. Pernah suatu hari aku mendengar sepasang teman yang tak kukenal. Satu diantaranya bercerita dia putus dari pacarnya. Entah mendadak aku seperti tahu, bagaimana pacar laki- laki itu mengkhianatinya. Bagaimana caranya, dengan siapa, dan mengapa. Dan mendadak aku lemas...dua orang itu mengatakan hal yang sama dengan alam pikirku.

Aku bahkan bisa berjalan di atas awan..aku sampai ke Mekah, aku baru saja shalat ied di sana. aku merasa punya sesuatu yang kadang tak bisa ku kontrol sendiri. Kekuatan yang aku sendiri tak tahu. Aku kaget waktu kamu bilang..

"sepertinya kamu bisa baca orang bro..entah aku rasa begitu "

Sungguh apa yang kamu katakan benar. Aku sendiri harus bersyukur atau ngeri dengan kelebihan yang kupunya ini . Yang pasti aku mau pakai ini untuk menolong orang lain. Bagaimana kamu....?? "

AKU

aku mendadak pusing mendengarmu berkata begitu. bayangkan, aku merasa aneh sejak usiaku 12 tahun. saat itu tepat seminggu sebelum ujian akhir sekolah.aku hampir tak mau teruskan kehidupan normal. aku bermimpi bertemu laki- laki berjubah itu, rambutnya yang coklat keemasan berkibar jambangnya..jubah itu putih..wajahnya dipenuhi cahaya..aku samar melihatnya..Dia di depanku. Aku pikir itulah malaikat pencabut nyawaku. Laki- laki itu sama persis dengan yang kutemui sejak usiaku 3 atau 4 tahunan...yang membuat gusar orangtuaku.

Laki- laki itu menemuiku beberapa kali..sampai aku ketakutan. Siapa dia??? Setiap aku bertemu dengannya, aku seperti mendapat sesuatu yang luarbiasa meski terlambat menyadarinya. Usia 12 tahun, saat ujian itu, aku samasekali tak belajar. Bahkan aku hanya berkutat dengan 1 buku saja pada satu mata pelajaran, IPS, waktu itu. Dan aku kaget luarbiasa, bagaimana bisa buku yang kubaca, ternyata adalah soal yang keluar hari itu. Dan itu bukan hanya hari itu saja...ujian matematikapun begitu...dan Bahasa Indonesia. Aku sangat takut...sesungguhnya aku tahu jawaban yang benar. Namun keringat dingin dan ketakutan prasangka yang tidak baik membuatku bepikir untuk menjawab soal itutidak 100% benar. Mata pelajaran IPS aku dapat nilai sempurna....matematika 98..bahasa indonesia 96. Waktu itu aku bisa mendapat nilai sempurna sesungguhnya, tapi aku memutuskan tidak. Aku hanya tidak mau sok.

KAMU

"aku juga...beberapa kali ujian di kampusku aku sudah tahu apa soal yang akan keluar, dan aku melakukan hal yang sama denganmu.Dan kadang shan, aku bisa membaca dimana seseorang, aku bisa pergi ke tempat- tempat yang aku mau. Kadang aku ngeri ....

AKU

Aku tahu aku akan jadi Katholik, aku tahu inisial jodohku, jauh sebelum aku bertemu dengannya. Aku pernah katakan itu pada sahabatku....

"entah..setiap aku bertemu laki- laki berjubah itu, aku selalu punya story dengan laki- laki Katholik, berinisial D..Daniel, Dhodox ( sahabatku SMU, pria sederhana yang low profile), Donny ( pengaggumku di kampus ), Danto ( pria yang menjadi sahabatku sampai hari ini, sekaligus yang mempertemukanku dengan suamiku), dan Dhedi...jangan- jangan dia suamiku.."

KEyakinanku inilah yang membuatku menerimanya menjadi suamiku, meskipun masalah perasaan...jujur...paling besar kurasakan pada the first D...tapi aku takut dengan bayangan- bayangan yang menyulitkan. Kuputusakan aku memilih D.

Aku sering tidak percaya dengan apa yang aku alami. Sama denganmu, aku sering meninggalkan ragaku sendiri..pergi ke tempat yang aku mau. Menemui orang yang aku mau, tanpa ada yang tahu. Beberapa kali aku ke pantai malam hari....kadang jika aku sampai di sana..aku seperti tak ingin kembali pada ragaku. Atau kadang aku melihat dan memandangi siapa saja ketika mereka tidur...siapa yang aku mau...siapa yang aku pilih...Kadang aku takut..takut jika ia tak masuk dalam ragaku lagi.

Aku bisa membaca tangan orang lain, membaca kartu- kartu itu....dan yang mengejutkan kemarin aku menguji alam pikirku, apa yang selama ini jadi imajiku...dan sungguh..sekarang aku seperti sedang memerankan sendiri semuanya. Bagaimana mungkin sesuatu yang aku tulis sejak Juli...seperti menjadi nyata belakangan ini.

"yang aku tahu ini gift dari Tuhan. Tuhan ada dalam hati. Dan Ia yang membuat kita begini. Namun kadang ini menyulitkan, terutama jika kita tahu apa yang akan terjadi bukan sesuatu yang bagus...kadang aku dan kamu mencoba melawan apa yang kita sesungguhnya sudah tahu...namun seperti sia- sia...kita akhirnya harus menyerah bahwa yang benar memang seharusnya demikian. Kita akan terus mendapat ujian berat..percayalah, hidup kita tak semudah manusia lain. Kadang kita tergelitik mengutak- atik ending yang kita tahu...namun jika si pemilik sudah mau...kita tak bisa apa- apa...sama ketika kita melihat gadis bernama Tika ...gadis yang sesungguhnya bersyukur dengan segala kelebihannya..namun kita tahu dirinya yang membuat semuanya jadi serba sulit...atau sahabat kita yang lain megapa ia jadi begitu....meskipun kadang kita mesti menahan diri untuk tidak menyampaikan semuanya agar tak menyakiti....Kamu tidak sendiri...karena aku juga punya SIXSENSE"