"Life is so besautiful..all the deep of poignant is the next happiness, they will be the big power of our life.."

Thursday, October 11, 2007

TENTANG KAMU


"Aku salah besar memberikan keperawananku pada pria itu .."
"Seharusnya itu kamu ucapkan sebelum kamu memutuskan melakukannya"
"Yah..semua sudah telanjur"
"Ya sudah...."
Aku memeluknya, menenangkannya yang terisak pelan. Aku sangat tahu kegelisahannya. Tentang ketakutannya. Tentang jilbab yang membalut tubuhnya. Tentang hubungan seksualnya dengan laki- laki berisitri dan beranak satu itu. Dan saat ini dia tinggal bersebelahan dengan laki- laki itu. Dan aku tahu liburannya akan jadi rusak, gara- gara kenangan itu.
"Aku sms dia hanya iseng- isenga saja tak ada maksud membuka lagi kenangan itu..sungguh"
"Sama saja, sms sekali atau berungkali, tetap saja kamu membuka celah lagi bagi laki- laki itu"
"Iya sih..tapi aku niatnya iseng. DAn dia menanggapinya serius"
"Jelaslah..laki- laki jarang mau nolak tubuh perempuan. Apalagi si brengsek itu. Bagaimanapun kamu salah membuka lagi kemungkinan kalian behubungan lagi"
" Tapi aku menolaknya. Dia memang mengajakku..."
Aku menatapnya dengan pandangan antara sebal dan iba. Bagaimana aku tidak sebal, dia masih mau menghubungi si brengsek itu. Entahlah untuk alasan apa. Iseng untuk apa. Atau memang dia sedang butuh sex. Atau dia sedang menguji laki- laki itu. Atau memang dia punya perasaan dengan laki- laki itu. Aku sangat iba melihatnya. Namun aku tak dapat berbuat banyak.
"Taukah..dia menuduhku tak perawan saat kami pertama melakukannya"
"Ups...laki - laki itu memang brengsek. Aneh, kenapa kamu masih menghubunginya"
"Aku sakit. Laki- laki bejat saja masih pemasalahankan perawanku. Bagaimana mungkin aku punya nyali berdekatan dengan laki- laki baik"
Aku menghela nafas. Aku masih ingat sampai sekarangpun aku juga belum berubah. Aku dan sahabatku jelas berbeda.Dia menutup dirinya dengan jilbabnya. Aku menghias diriku dengan keliaran. Rokok yang selalu menemaniku, minuman yang kadang masih suka kunikmati dengan teman- teman laki- lakiku. Tapi mengapa dia yang dilecehkan. Aku bahkan tak pernah mengalami itu. Bahkan ketika aku masuk diskotik sekalipun, tak ada yang kurang ajar padaku. Tapi mengapa dia di begitukan. Aku yang liar masih sanggup bertahan menjaga perawanku untuk suamiku. Padahal sebelumnya aku sudah pacaran 7 tahun. Suamikupun sempat meragukanku. Dan aku hanya senyum kecut waktu itu. Aku mengajaknya ke dokter, daripada aku cuma dijadikan tester. Dan dia yang menangis di depanku, menciumi kakiku, memohon maaf padaku, karena penisnya sudah diobral kemana- mana.
Seandainya kamu tahu. Aku punya banyak teman laki- laki. Dan sebagian besar diantara mereka tak mau tahu pacarnya perawan atau tidak. Aku mengerti, kamu tertekan karena jilbabmu. Namun bukankah ketika kau memutuskan memakainya, seharusnya kamu sudah paham dengan aturan mainnya. aduh...aku koq jadi egois. Aku tak boleh begitu, dia cuma manusia biasa.
"Kamu pasti malu bersahabat aku. Aku benar- benar memalukan. Aku wanita yang gak punya arti.."
"Oh...God!!! Kita berteman berapa lama. Bagiku kamu masih sahabatku. Percayalah hidup ini indah. Jangan terus kamu rusak hidupmu dengan terus menyalahkan dirimu sendiri"
"Tapi aku memang rendah.."
"Hei..lihat, aku juga bukan perempuan suci. Kamu tahu itu."
Aku memeluknya lagi, sungguh aku sangat sayang padanya. Aduh jika saja aku punya teman laki- laki yang mau mencintainya, pasti aku akan sangat lega. Namun sayangnya tak ada.

1 comment:

Adam said...

Selamat Hari Raya my friend!

YOU ARE THE SUPER WOMAN

If you want to talk confidential problem,share your strory , email me :
http://www.anastasia_ashanty@yahoo.com/.
http://www.ashanty.dk@gmail.com/

I will send you reply, and be your best partner to help you solve the problem, and give you a lot of tips that woman should know