Thanks

Kamu membuatku menangis. Denger lagu yang kamu kirim padaku. Baca tulisan yang kamu buat. Kamu boleh katakan kamu degil, bejat, durjana. Tapi ruang batinku masih bisa melihat sesuatu yang kamu sendiri tak sadari. Kamu baik. BAik.Baik.Baik. Sampai kapanpun kamu begitu. Bagiku.
Jika kamu katakan kamu munafik??BAgiamana dengan aku. Bertahun- tahun aku menyimpannya sendiri. Kegelisahanku, resahku, pengecutku, diamku, sikapku yang seolah- olah tegar.

Entahlah...perasaanku berkecamuk. Dunia memang seperti panggung sandiwara. memang benar. Dan kita adalah pemainnya. Yah...benar katamu, segalanya akan indah pada waktunya. Dan itu juga yang selalu menguatkanku dalam lelahku. meskipun kadang tak kupungkiri, aku ingin merangsak ( kosakata baru darimu) meninggalkan panggungku sendiri. Mencari panggung lain yang lebih sesuai dengan aku. Sehingga aku bisa main total.


Aku terhenyak. Diam sesaat dalam tanya. Bagaimana bisa??? Seperti mimpi. Semua mengalir begitu saja, tanpa sumbat semakin deras aku rasa begitu. KAmu menenangkanku sesaat. Meskipun hanya kata- kata. Meskipun hanya lagu. Aku merasakan kamu masih sama. Kamu masih peduli padaku. Kamu masih sama dengan tulisan yang kamu kirim padaku belasan tahun lalu.

"You are not alone...i'm here with you..tough you far away..i'm here to stay.."

Kamu bilang kata- katamu mungkin tak bisa sembuhkan perihku. Tapi paling tidak bisa membantuku. Sungguh, aku masih mempercayaimu, karena hatiku bilang begitu. Kamu bukan manusia busuk seperti yang kamu vonis pada dirimu sendiri. Entahlah..aku berkecamuk..petikan gitar instrument yang kamu kirim membuatku menangis. Sungguh..hatiku campur aduk.. antara sedih, senang, rindu..dan ingin bilang...

"Sudahlah...kita cuma jalanakan skenarionya"

aku juga tak tahu, bagaimana mungkin otakku, hatiku, yang mengirim signal pada jari- jariku untuk menulis..membawamu benar- benar datang..sama dengan yang ada dalam tulisanku. Aku tak tahu..apa artinya. Bagimana mungkin bisa begini. Tapi mungkin aku bahagia. Bagaimana tidak, aku cuma mau ketemu kamu, katakan maaf..padamu..itu saja. Itu saja..jika mungkin aku mau memelukmu..aku akan katakan padamu..kamu bukan manusia busuk..kamu manusia hebat. BAgiku kamu tetap begitu. Hatiku yang bilang begitu.

Aku mau membawamu ke pantai jika kamu datang. Aku akan mengajakmu teriak, menangis, tertawa, membiarkan kita seperti sepasang anak kecil yang bebas, yang jujur, yang tanpa beban, meskipun hanya sesaat...meskipun hanya sebentar. .meskipun..setelah itu kita kembali pada problem kita masing- masing.


Oh my God...aku masih menangis, menulis kalimat- kalimat ini..lagumu masih menenamiku. Mungkin akan terus menemaniku...selalu..karena aku mau begitu. Lagu ini bukan sekedar lagu, ada nyawa di dalam note- note penyusun iramanya...ada kehadiranmu yang lebih dari fisik..aku tahu kamu peduli padaku..aku merasakannya.Aku tak peduli jikapun ada yang tahu tentang kedatanganmu, bahkan dengan pikirannya, bahwa kita akan ke ranjang..aku hanya bisa mentertawainya...biarlah...bermain dengan prasangka...dia tidak salah.

Thanks..thanks..thanks...spechless aku. Kamu membuatku tak bisa berkata- kata lagi. AKu cuma menangis. Entahlah..mengapa??