Siang. Jam 12an. Baru pulang jemput Key. Aku, ibu, adik perempuan yang sedang hamil tua, dan bbsku mampir ke warung bakso. Namanya juga orang hamil, kalo sudah kepengen, mana ada yang berani nolak.
Semangkuk bakso urat, segelas es teh, akhirnya bikin aku luluh. Tadinya aku sudah siapin menu sendiri buat makan siangku. Nasi pecel, yang kupesen pada mbak nah. Dan jam 1 siang, jadwalku lunch.
Lewat..bakso urat yang kumakan siang ini lebih menggoda.
Mendadak perutku gak bisa kompromi. Maklum, seminggu ini aku gak makan daging. Berasa aneh, karena terlalu enak. Aku cengar- cengir. Berdiri menuju toilet. Membuang sesuatu yang sudah mendorong- dorong salurannya.
Terpaksa jongkok. Sambil menutup hidung. Biasanya buat ngilangin bau, aku bikin bau. Pake rokokku. Siang ini tidak. Aku sedang mencoba putus hubungan dengan selingkuhanku ini. Mau hidup sehat di WC.
Lega.....Kubasuh dengan air saluranku. Sedikit sabun membuang bau khasnya. Biar wangi.
Berjingkat, celana jeansku lebih panjang dari kakiku. Aku gak mau ujungnya basah oleh lantai kamar mandi yang siapa tahu masih bersisa air kencing orang- orang yang makan bakso di warung itu.
Cengar- cengir. Duduk dan makan bakso lagi. Mendadak kakiku menginjak sesuatu. Kenyal- kenyil. Crot...darahnya kemana- mana. Tubuh kecil tanpa bulu berwarna abu- abu kemerahan. Anak tikus rupanya.
Sekejap. Perutku kambuh lagi. Rasanya kaya mesin pengaduk semen. Isi perutku mendadak yang melonjak- lonjak mau lompat dari kerongkonganku. Aku berdiri. Hendak ke toilet lagi.
Anakku menjerit panik. BBSku juga. Semua yang ada di depanku juga. Mereka mendadak ketularan virusku. Mual. Aku menduduki seekor anak tikus lagi. tubuhnya gepeng. Mualku jadi meningkat 2 kali lipat. Aku langsung lari toilet. Untung masih bisa kompromi sampai di dalam. Keluarlah semuanya. Bakso uart yang nikmat. Sedikit es teh manis yang baru sempat kusruput. Susu stawbery yang kuminum di mobil. Cairan aneh itu mengotori lantai kamar mandi.
Aku beranjak kembali ke tempatku. Setelah menyiram semuanya. Aku mau minum es tehnya lagi. Bau muntahan di mulutku rasanya aneh. Aku melihat bangkuku. Anak tikus itu sudah lenyap dibuang sang penjual.
Dan baru kudekatkan bibirku ke ujung sedotan. Mendadak, celanaku basah kuyup. Es teh itu tumpah. Habis. Isinya terbuang sia- sia. Bukannya menyejukan tenggorokanku yang kering. Tapi membasahi celanaku sampai kebagian dalamnya.Bagian yang sengaja kututupi dan sudah kering lama karena tak ada yang membasahinya lagi setiap malam.
Hgh....
Hari apesku. Entahlah. Tikus itu datang darimana. Gak ada lobang di atap. Gak mungkin juga ada orang iseng meletakkannya. Jikapun ada, pasti nasibnya gak akan selamat. Bisa digebukin manusia sewarung bakso yang antrinya sampai ke jalan.
Ada yang kirim tikus siang- siang buat aku. Entah siapa. Atau orang iseng dari jarak yang tak terbaca sedang mengingatkanku.
Vaginaku perlu dibasahi. Tapi caranya gak elite. Kampungan dan menjijikan. Bikin orang mual. Gak bikin nikmat. Kutahan sesuatu yang meledak- ledak di dadaku. Sungguh aku ingin mengumpat. Sayangnya aku bawa anak. Jika tidak..........
"Hello..jangan berani kirim Tikus dari jarak jauh. Mending nongol langsung, kalo ingin nasibnya sama dengan anak tikus pertama yang kepalanya terpisah."
Ibuku mengelus pundakku. menenangkanku. Dan aku cuma senyum- senyum. Penjual baksonya jadi kikuk. Aku senyum padanya
"Baksonya enak mas..lebih enak lagi kalo gak ada tikus. Bisa tiap hari saya jajan di sini"
Aku masuk mobil. Sambil menggendong anakku yang masih pucat. Dia ketakutan lihat darah tikus itu. Kupeluk dia sepanjang jalan. Kutenangkan dia..
"Kakak..tikusnya cuma pengen makan bakso, tapi badannya lebih kecil dari baksonya, jadi sama Tuhan gak boleh"
Dia menatapku dengan pandangan bingung. Dan bilang.....
"AKu gak mau makan bakso lagi. Takut...ada tikus........."
Heh...dasar pengirim Tikus sialan. Matiin selera makan dan rejeki orang. Moga- moga yang apes cuma aku saja. Aku gak bisa bayangin kalau penjual bakso yang tampangnya mirip thukul tapi rejekinya juga mirip Thukul itu mendadak jadi kere dan bangkrut. Moga- moga Gusti gak kirim azab. Moga- moga baksonya yang enak itu emang bener daging sapi. Bukan daging Tikus.
"Life is so besautiful..all the deep of poignant is the next happiness, they will be the big power of our life.."
Wednesday, January 30, 2008
TIKUS MALANG
Posted by Ashanty at 12:16:00 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
YOU ARE THE SUPER WOMAN
If you want to talk confidential problem,share your strory , email me :
http://www.anastasia_ashanty@yahoo.com/.
http://www.ashanty.dk@gmail.com/
I will send you reply, and be your best partner to help you solve the problem, and give you a lot of tips that woman should know
http://www.anastasia_ashanty@yahoo.com/.
http://www.ashanty.dk@gmail.com/
I will send you reply, and be your best partner to help you solve the problem, and give you a lot of tips that woman should know
No comments:
Post a Comment