Setelah 14 tahun

Begitu lama aku mengenalmu, sejak usia kita belasan, dan bahkan kita masih berseragam putih merah.Saat itupun dada kita masih rata, kita belum bertubuh mekar seperti sekarang, kita masih bebas hanya bercawat dan kaos dalam berkeliaran di luar.

Aku dan kamu, mengalami begitu banyak hak hal yang begitu mirip, semuanya, kisah hidup dan jatuh bangunnya kita , juga cinta...

Aku masih ingat, waktu aku putus tunangan dengan laki- laki itu, setelah tujuh tahun aku luntang-lantung gak jelas, dan orang menyebut kami pacaran. Beberapa bulan kemudian kamu menyusulku, kamu juga putus tunangan dengan pangeran kaya yang memenjarakanmu dalam sangkar emasnya. Aku masih ingat suaramu 2 tahun lalu di ujung sana, walaupun aku dan kamu hanya dihubungakan oleh benda berkabel itu. Terlihat jelas kamu tergila- gila pada laki- laki itu.


"Dia bikinin gue party non....pas ultah gue..so sweet". Dan banyak sekali pujian lain yang kamu lontarkan untuk laki- laki itu. Kamu juga begitu khawatir ketika kamu memilih menghabiskan malam dengan laki- laki itu, sementara tunanganmu juga sedang pusing melacak dimana kamu.Aku sendiri ikut deg- degan bagaimana jika kamu ketahuan... Dan seperti dugaanku...kekhawatiran itu terjadi, kalian bubar. Dan kamu memilih menikah dengan laki- laki yang kamu panggil Deny, bukan Sany tunanganmu. Saat itupun aku ada di dekatmu...sedikit lega, akhirnya aku melihatmu menikah juga. Sebuah pesta kecil yang penuh kesan, aku sendiri saat itu sedikit iri...konsep pernikahanmu benar- benar seperti yang ada dalam anganku. Aku gak sempat bikin film pendek saat aku menikah, sementara aku begitu takjub melihat film pendekmu...tentang perjalanan cintamu dengan Deny.

Kemarin aku baru saja ke kotamu, hampir seminggu akhirnya aku bisa ketemu kamu lagi. Bahagia melihatmu sedikit gemuk..aku pikir kamu sudah makmur, banyak uang, punya karier, punya suami yang keren..lengkap deh. Aku pikir roda sedang berputar, aku sekarang terlihat tak punya apapun yang bisa dibanggakan, beda banget dengan 14 tahun yang lalu. Dan malam itu aku, kamu dan Indah bisa kembali jadi perempuan bebas, kita habiskan malam di kemang sampai jam 5 pagi.

Dulu kita tak ada yang merokok, sekarang kita lebih parah dari laki- laki. Obrolan yang seru dan rokok juga yang menghidupkan suasana. Malam itu baru aku tahu apa yang sebenarnya terjadi padamu, dan juga Indah. Wow....kita bertiga memang aktris besar..sampai- sampai kita, masing- masing tidak percaya kita mampu bersandiwara menyimpan kebusukan, kepedihan dan tangisan itu sendiri....