SUSU oh SUSU

Hari yang indah.

Dengan sahabat lamaku. Laki- laki, sudah beristri, tanpa anak. Dia baru tiba di Jogja sore ini.Bersamanya juga aku dan anakku sempat jalan- jalan, tanpa suamiku. Suamiku masih di kantor.

Teman lama yang baik hati, dan mengerti bagaimana mengambil hati anakku. Kami ke Gramedia hanya untuk ikuti maunya. Beli sticker untuk anakku. Setelahnya baru kami ke resto sefood. Suamiku menyusul kami. Kamipun rame- rame makan malam.Kenyang, Pulang. Dan janji untuk clubbing malamnya.

Semua jadi rusak

Gara- gara suamiku. Dengan santai dia tawarkan ide kejam. Bagaimana jika susu anakku diganti air putih ato teh. Karena 900 gr hanya untuk 3 hari. Dia pikir anakku Cuma dikasih susu. Dia tak pernah lihat ribetnya aku nyiapin menu khusus untuk makanan anakku. Bahkan masakan untuk anakku lebih sehat dan enak, dibanding menu untuk aku dan suami.

Aku langsung mrengut. Samasekali gak sanggup senyum. Aku langsung protes. Aku sudah ikuti maunya. Sudah 3 bulan aku pake susu Bendera. Dulunya Morinaga Platinum. Aku juga sudah ikuti maunya stop Pediasure, meskipun aku masih suka kasih sesekali. Dia bilang boros. Aku langsung melotot. Marah. Ngomel.

Aku bilang, dia kerja untuk siapa. Dia kerja di mana, gajinya berapa. Aku bilang dia bukan pegawai negeri, dia kerja di perusahaan besar. Masih banyak orang lain yang lebih kere tapi mereka berusaha putar otak agar anaknya tetep bisa minum susu. Bahkan ada yang masuk penjara gara- gara nyolong susu buat anaknya. Aku kecil juga. Bapakku bela- belain jualan duren, ato burung sepulang kantor. Buat cari uang tambahan rela nongkrong di alun- alun, sampai jam 9 malam. Itu karena bapakku mau aku minum susu. Dia pikir bapakku langsung kaya dan jadi direktur bank seperti sekarang. Aku bilang, kami miskin, tapi bapakku berjuang dan bangga jika bisa beli susu buat kami, anaknya.

Dia Cuma diam. Mikir. Setelah ketemu, baru ngomong. Susunya diganti air putih, makan yang banyak. Aku bilang, anakku sudah makan bukan hanya banyak tapi makan sehat. Anakku juga minum air putih sehari 5 gelas. Tapi anakku emang doyan susu.

Aku bilang, kalau gak siap ngidupin anak sendiri, jangan bikin anak. Anak dibikin buat dilahirin. Dilahirin buat dapat kasih sayang sampai mati. Kasih sayang itu bentuknya ngebesarin anak, ngerawat, ngedidik, dan nyukupin semua kebutuhannya. Ini baru masalah susu, dia sudah ngomel. Apalagi kalau anakku sudah mulai minta macam- macam. Aku juga bilang, aku beliin anakku paket home education program yang bisa dipakai dari usia 0 bulan sampe 13 tahun, 25 juta dengan uangku sendiri, dengan hati lega. Padahal itu uang tabungan terakhirku sebelum aku menikah. Meskipun aku sekarang nganggur dan jadi kere. Aku bilang padanya, untung semua sudah kusiapin. Bagaimana jika tidak, sampe anakku kuliah dengan bapak seperti dia, gak mungkin anakku nikmati program luarbiasa itu.

Dia bilang masalah susu koq jadi berantem. Enteng, tanpa beban ngomong begitu. Aku gak habis pikir dengan dia. Ada laki- laki pelit begini. Kenapa juga aku gak tau dari dulu. Harusnya aku pacaran dulu yang lama dengannya. Tapi apa mau dikata, dia suamiku, dan bapak anakku. Aku yang mesti putar otak buat bagaimana aku bisa survive dengan dia, dan bisa bantu cari uang buat kebutuhan anakku.

Hgh...anehnya dia masih sempet bilang, mau beli RX KING. Aku bingung. Padahal harganya jauh lebih mahal dibanding sekotak susu bendera.Tapi dia ngomong dengan muka yang cerah. Beda kalau ngomongin beli susu atau vitamin buat anaknya. Bawaanya gak enak diliat.

UNTUNGNYA...

Untung nak..ibumu masih dikasi rejeki Tuhan. Kamu jadi punya barbie, gara- gara ibumu masuk tv. Kamu juga bisa ngrasain iceland hari Minggu kemarin, gara- gara ada yang baik hati ngundang ibumu nyanyi dangdut. Meski ibu harus jual suara dan terpaksa geyal- geyol. Untung juga ibu masih punya sahabat om Papang. Yang selalu tahu maunya kamu. Kamu punya sticker sekarang, juga albumnya. Untung juga kamu masih punya embah semarang yang sesekali kasih ibu uang untuk tambahan beli susu.

Untung juga hari ini ketemu om Papang, jadi kamu bisa jalan- jalan ya nak..dan makan donat enak bukan yang 500an. Akhirnya kamu makan Dunkin Donuts juga nak...syukurlah. Dan malam ini ibumu juga bisa jalan sambil minum..biar mabok, bisa joget- joget, gak stress mikirin papamu terus...

Untung ibu juga masih waras nak..belum kepikiran cari papa baru yang gak pelit.