AKU KANGEN

Non..kamu tahu aku mendadak kangen. Gara- gara Indosiar. Aku lihat Ario wahab. Aku jadi inget kamu. Semoga kamu bisa. Melupakan Bang E. Meskipun aku tahu sangat sulit. Aku mengenalmu. Bagaimana ketika kamu jatuh cinta dengan seorang laki- laki. Kamu akan sangat mencintainya. Kamu selalu mau berikan semuanya.

Non..kamu tahu aku mendadak kangen. Menghabiskan malam dengan kamu. Kita berbagi. Seolah kita perempuan yang belum menikah. Kita tertawa lepas. Kita cerita tentang segala hal,tentang hal yang membuat kita bahagia, menangis, terpuruk, tentang kebusukan kita sebagai perempuan. Meskipun kita busuk karena keadaan, dan kebodohan kita sendiri. Ketika kita selalu mengedepankan emosi.

Non..aku kangen juga dengan si gundul. Perempuan hebat yang seperti refleksi diriku. Aku kangen denger ceritanya yang mengejutkan. Aku kangen dengan cara dia bicara, bicara seorang perempuan cerdas. Meskipun dia sudah menggunduli kepalanya, dia tetap perempuan. Dan aku kangen..tak sabar melihatnya berambut lagi. Dia perempuan sexy...

Non..aku kangen juga sama si selimut. Kasian aku melihatnya. Andai saja aku punya stok laki- laki baik untuknya, aku kirim pagi ini juga untuknya. Dia jauh lebih baik dengan jilbabnya, meskipun malam minggu lalu aku memaksanya pake jeans dan kaos panjang yang lagi in dipake ABG. Si selimut itu sekarang cantik dan tambah putih. Tapi aku yakin dia akan dapat laki- laki baik. Baik segalanya, ahlaknya, agamanya, pribadinya, pekerjaannya, dan urusan tempat tidur.

Non..aku kangen ke Jakarat. Bagaiamana tidak semua dari kalian ada di sana. Aku sendiri di sini. Tapi aku mungkin kapok ke Jakarta lagi. Anakku jadi korban. Sakit, gak doyan makan. Setiap hari menangis, meskipun aku hanya pamit ke kamar mandi. Dia bilang aku tak boleh pergi. Aku baru saja belikan dia infra red lamp, untuk angetin badannya. Aku juga baru belikan dia kembang api. Aku sedang bahagia dengan malaikat kecilku. Dia semangatku non...

Non...seandainya bayimu masih ada, mungkin bisa kujadikan dia teman untuk putriku main kembang api. Tapi sudahlah..itu keputusanmu. Aku sangat menghargai,meskipun aku seidikit menyayangkan. Aku sudah telanjur membayangkanmu pake baju hamil yang sexy. Kita jalan bareng, sama si gundul yang mungkin rambutnya udah panjang, sama si selimut yang mungkin udah punya gebetan baru, dan aku yang mungkin nyusul kamu untuk hamil.

Non...suamiku mau aku hamil lagi. Mau engga yah?? Aku takut dia kumat pelitnya. Gak mau beliin anaknya susu, mainan dan kawan- kawannya. Aku sebenernya mau punya anak lagi, kepingin laki- laki. Tapi mungkin aku harus berpikir, dan memberi pelajaran suamiku. Aku tak mau suamiku membiarkanku kekurangan waktu karena tiap malam dia asyik tidur sementara aku harus ngurus sendiri bayiku. Untung sekarang dia sudah bisa bikin susu, gantiin pampers, pakaiin baju, ngajak anakku maen.Semoga dia mau sedikit peduli pada aku.

Non..aku kangen kamu. Kangen meluk kamu. Aku mau bilang aku sayang kamu. Baik- baik di sana yah. Belajar jadi istri yang baik yah. Kalau mau cari selingkuhan jangan lupa kabari aku. Aku mau baca garis tangannya dan tarotnya dulu. Aku gak mau kamu disakiti.

Non...aku tidur yah. capek. Ketemu di mimpi