Spechlessss....

"halo..."
"Hai, lama gak telphon kemana aja"
"Jangan tanya itu dulu ya please"
"Eh..gimana katanya Leo mau dateng minggu kemarin. Udah jadi nengokin yang di perut. Kapan undangannya nyampe ?"
"Sis....."
"Udahlah yang penting itu anak ada bapaknya. Sori, becandaan, gak ada party gak papa. Gue ngertiin kondisi lo"
"Sis....Leo gak jadi dateng.."
"Gimana sih, jadwalnya dia balik Indonesia mau tanggung jawab. Dasar laki- laki"
"Sis..jangan salahin Leo, please.."
"Eh..kamu mau itu perut tambah gede lo gak ada laki. Kasian ibumu,mikir donk"
"Gue cuma mau bilang, selamanya anak ini gak akan pernah tahu bapaknya"
"Ya iyalah..kalau dia gak tanggung jawab gimana anak itu punya bapak"
"Leo..kecelakaan semalam. Malam ini aku mau ajak kamu ke Jakarta."
"Manja , kecelakaan juga lo yang suruh ke Jakarta, dia udah balik tho. Kecelekaan dimana "
"Perjalnan dari Bandara ke rumahnya. Sis...kuatin aku."
"Ya udah doaian aja dia gak kenapa- kenapa"
"Sis kuatin aku, Leo udah gak ada. Semalam "

Siska diam. Gak bisa lanjutkan lagi kata- katanya. Bergegas dia menutup telephonnya. Siska berlari, mengambil kunci mobil yang tergelatk tepat di sampingnya. Pikirannya kalut. Bayangan Ayema terus memenuhi kepalanya.

Siska memacu mobilnya sekencang mungkin. Dia tak mau menunggu sampai malam. Dia hanya ingin tenangkan sahabatnya. Siska tak pernah tahu siapa ayahnya, dan sekarang Ayema harus alami hal yang sama dengan ibunya. Tetes- tets bening turun otomatis, seiring dengan hatinya yang campur aduk. Bayangan cemoohan yang diterima di masa lalunya, akan terjadi dan terulang pada bayi yang ada di perut Ayema, sahabat yang selalu membelanya.

Siska meraba handphone yang ada tepat di dashboard mobilnya.

Hans....calling

"Sayang lagi dimana?"
"Di jalan, lagi nyetir"
"Kamu nangis kenapa"
"Aku gak bisa cerita"
"Sayang..."
"Hans..kamu sayang aku khan"
"Iyalah, kalau ngga ngapain kita nikah bulan depan"
"Kamu sayang Ayema khan?"
"Ya iyalah..dia sahabatmu"
"Batalin pernikahan kita Hans"
"Sayang kamu ngomong apa..jangan ngaco"
"Aku gak ngco, aku serius...kamu nikahin Ayema"
"LEo?? Bayinya. Kamu kenapa sayang"
"Please, lupain aku Hans. Dia lebih butuhin kamu."
"Sayang...."

tutututututututututut......................

Siska tak tahu dia dimana. Pandangannya mendadak kabur. Tubuhnya jadi ringan. Tapi kenapa banyak orang berlari ke arahnya. Siska semakin bingung, mobilnya hancur. Ada truk pengangkut barang dengan muatan skala ton ringsek bagian depannya. Tapi mengapa dia masih hidup.

Siska semakin tak mengerti. KErumunan orang itu seperti sedang berusaha mengeluarkan sesuatu dari mobilnya. Dan ...

Tubuhnya lemas, tubuh yang penuh darah itu adalah tubuhnya.